REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyoroti Angka Kematian Ibu (AKI) semenjak pandemi Covid-19 yang mengalami peningkatan. Pada 2020, Dinas Kesehatan Jatim mencatat ada 565 kasus kematian ibu. Meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 529 kasus.
"Hal ini antara lain meninggal karena Covid-19," ujarnya saat melantik Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (10/1/2022).
Namun demikian, kata Khofifah, Angka Kematian Bayi (AKB) justru menglami penurunan selama masa pandemi Covid-19. Khofifah merinci, sepanjang 2018 tercatat sebanyak 4.028 kasus kematian bayi. Menurun di 2019 menjadi 3.864 kasus. Kemudian pada 2020 kembali mengalami penurunan menjadi 3.611 kasus.
“Saat ini kita dihadapkan pada dua tantangan baru, yakni masih berlangsungnya pandemi Covid-19 dengan varian terbaru omicron, dan upaya nasional penurunan angka stunting sampai dengan 14 persen di tahun 2024. Peran BKKBN sangat strategis," kata Khofifah.
Khofifah meminta BKKBN Jatim yang baru dilantik untuk mewujudkan keluarga berkualitas melalui intervensi pada permasalahan stunting, AKI, dan AKB. Hal ini dikarenakan tiga hal tersebut menjadi salah satu ujung tombak dalam pembangunan SDM yang berkualitas dan berdaya saing.
Khofifah juga mengingatkan, peran BKKBN dalam percepatan penurunan stunting melalui pembentukan tim pendamping keluarga sangat fundamental. BKKBN Jatim bisa memberikan dukungan pada layanan intervensi spesifik maupun sebagai penanggung jawab dalam layanan intervensi sensitif.
“Kami harap BKKBN Jatim dapat melakukan pendekatan multi sektoral yang terintegrasi untuk penanganan penurunan stunting baik bersama dengan TP PKK, tenaga kesehatan, dan instansi terkait lainnya," kata Khofifah.
Berdasarkan data BKKBN, Kementerian Kesehatan baru saja mengumumkan Hasil Studi Satus Gizi Balita Indonesia (SSGI) 2021. Angka stunting secara nasional menunjukkan perbaikan dengan penurunan tren sebesar 3,3 persen dari 27.7 persen tahun 2019 menjadi 24,4 persen tahun 2021.
Sama halnya dengan Provinsi Jawa Timur turut mengalami tren yang sama dengan penurunan sebesar 3,35 persen dari 26,86 persen pada tahun 2019 menjadi 23,5 persen di tahun 2021. "Namun meskipun mengalami penurunan, kita tidak boleh berpuas diri permasalahan stunting masih jadi PR kita bersama,” ujar Khofifah.