REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Taman Air Goa Sunyaragi Cirebon kembali bergeliat setelah sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Badan Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi (BPTAGS) bahkan menghadirkan pertunjukan tarian tradisional untuk lebih menghibur para pengunjung.
Kepala Bagian Humas BPTAGS, Eko Ardi Nugraha, mengungkapkan, bagi masyarakat yang ingin melihat pertunjukan tarian tradisional, dapat datang ke Goa Sunyaragi di akhir pekan pada minggu pertama dan ketiga setiap bulannya.
"Cukup membeli tiket masuk, maka bisa berkeliling Goa Sunyaragi sambil melihat pertunjukan tarian tradisional gratis," kata Eko, Senin (10/1).
Suguhan pertunjukkan tarian tradisional itu seperti yang digelar pada Sabtu (8/1) dan Ahad (9/1). Bekerja sama dengan Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Pakungwati, BPTAGS menghadirkan tari topeng rumyang, tari gambyong, tari jaipong mojang hingga tayuban.
Pagelaran yang dinamai Gelar Seni Pasanggrahan tersebut dilaksanakan di Pasanggrahan Goa Sunyaragi. Pertunjukan itupun mampu menghibur para pengunjung. Mereka antusias menikmati pertunjukan tarian tradisional yang jarang dimainkan itu.
Eko mengungkapkan, Gelar Seni Pasanggrahan memang sengaja dihadirkan untuk menghibur para pengunjung objek wisata Goa Sunyaragi. Hal tersebut juga sebagai upaya memperkenalkan dan melestarikan tarian tradisional.
"Gelar seni ini juga untuk menguji para siswa agar berani tampil di depan umum," ucap Eko.
Eko pun mengajak masyarakat untuk berwisata ke Goa Sunyaragi Cirebon. Para pengunjung bisa menikmati keindahan dan keunikan Goa Sunyaragi sambil belajar sejarah Cirebon.
Goa Sunyaragi merupakan salah satu obyek wisata dan peninggalan sejarah yang sangat bernilai bagi Cirebon. Dibangun pada 1703 M oleh Pangeran Kararangen (cicit dari Sunan Gunung Jati), Goa Sunyaragi terbilang unik dan mempunyai karakter tersendiri. Bangunan goa terlihat seperti tumpukan batu karang yang membentuk bangunan mirip candi.