Ahad 09 Jan 2022 19:32 WIB

Vaksinasi Anak di Kota Tasikmalaya Dilakukan dengan Hati-Hati

Vaksinasi anak ditarget dosis satu selesai pertengahan tahun.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menargetkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis pertama kepada anak usia 6-11 tahun dapat selesai pada pertengahan 2022.
Foto: ANTARA/Feny Selly
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menargetkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis pertama kepada anak usia 6-11 tahun dapat selesai pada pertengahan 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menargetkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis pertama kepada anak usia 6-11 tahun dapat selesai pada pertengahan 2022. Pelaksanaan vaksinasi anak tak akan dilakukan dengan terburu-buru, lantaran dalam prosesnya harus penuh kehati-hatian.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan tambahan tenaga kesehatan (nakes) untuk melakukan vaksinasi Covid-19 kepada anak. Kebutuhan vaksin juga disiapkan. Namun, dalam pelaksanaannya, dinas kesehatan tak mau tergesa-gesa dalam melakukan vaksinasi kepada anak. 

Baca Juga

"Vaksinasi anak ditarget dosis satu selesai pertengahan tahun. Namun kalau ada instruksi lain untuk percepatan, akan kita percepat lagi," kata dia, Ahad (9/1/2022).

Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun harus menggunakan metode tersendiri, khususnya dalam proses skriniing. Sebab, anak di usia tersebut masih belum memahami riwayat kesehatannya. 

Ia menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah alternatif dalam melaksanakan skrining. Salah satunya, dengan menambah petugas nakes. 

"Itu juga kami libatkan dokter spesialis anak untuk melakukan skrining. Jadi lebih aman. Mangkanya kami tak mau buru-buru menarget cepat," kata dia.

Ia menambahkan, terkait teknis pelaksanaannya, skrining dapat ditanyakan langsung kepada anak. Orang tua juga dapat menyampaikan langsung kondisi kesehatan anak kepada sekolah atau petugas terkait. 

"Nah yang harus diperhatikan itu kan, tidak mungkin semua orang tua menemani anaknya divaksin. Nanti malah jadi terlalu ramai," kata dia.

Ihwal potensi kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI), Uus mengatakan, pihaknya juga telah melakukan antisipasi. Ia mengaku sudah melakukan koordinasi dengan dokter spesialis anak terkait penangannya apabila ditemukan KIPI.

"Mudah-mudahan tidak ada KIPI. Sejauh ini juga belum ada kasus KIPI berat di Kota Tasikmalaya. Yang jelas segalanya sudah kami siapkan," kata dia.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, pelaksanaan vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun belum dibuka secara resmi. Namun, pelaksanaan vaksinasi kepada anak sudah dimulai di beberapa fasilitas kesehatan dan sentra vaksinasi. Hingga Jumat 7 Januari, cakupan vaksinasi dosis pertama kepada anak usia 6-11 tahun di Kota Tasikmalaya baru mencapai 0,3 persen atau 541 orang dari total sasaran 69.455 orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement