REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Revolusi industri 4.0 membuat pemanfaatan teknologi dan sektor manufaktur berbasis internet dan bisnis digital, semakin meningkat. Prospek kerja di bidang teknologi pun, kian harinya semakin menjanjikan dan menjadi referensi bagi generasi muda untuk memilih jurusan kuliah yang sesuai.
Revolusi industri, identik dengan kemajuan teknologi yang dikenal dengan Internet of Things (IoT) yang memadukan internet, mesin dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). IoT merupakan kemampuan dasar analitik yang menjadi landasan perkembangan industri 4.0. Kemampuan dasar inilah yang dimiliki oleh lulusan teknik industri yang merupakan bidang ilmu di rekayasa, manajemen dan manusia.
Miwan Kurniawan, ketua Program Studi (prodi) Teknik Industri Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menjelaskan bahwa, prodi Teknik Industri memiliki keunggulan dalam mengarahkan lulusan yang kompeten di bidang teknik dan manajemen industri, dalam memenuhi tuntutan dunia kerja dan wirausaha.
Prodi Teknik Industri memiliki keunggulan kurikulum yang mampu menciptakan lulusan berkompeten di bidang teknik dan manajemen industri, dalam memenuhi tuntutan dunia kerja dan wirausaha. Selain itu, jurusan Teknik Industri memiliki prospek kerja yang sangat luas terutama di era digital saat ini,” ujar Miwan dalam keterangan pers, Rabu (5/1/2022).
Berikut 7 prospek karier lulusan Teknik Industri, yang mengutip dari beberapa sumber :
1. Production Engineer
Merancang desain produk, serta menguji prototipe menjadi tugas utama seorang product engineer. Profesi ini yang akan memahami terlebih dahulu kebutuhan pelanggan, sebelum menerjunkan sebuah produk ke pasaran.
Skill yang harus dimiliki seorang product engineer adalah teamwork, berpikir kreatif, problem solving, komunikasi interpersonal, dan kemampuan analisis.
2. Quality Engineer
Profesi satu ini, dianggap paling penting dalam sebuah perusahaan. Tugasnya menjamin semua mutu material dan mutu hasil pelaksanaan, sudah sesuai dengan ketentuan dalam dokumen kontrak.
Sehingga, seorang quality engineer harus memahami semua standar prosedur pengujian dan pengetahuan mengenai teknologi. Profesi ini harus memahami konsep kualitas, total quality cost, quality tools, kontrol proses statistik, manajemen mutu dan variabel data.
3. Operations Consultant
Profesi satu ini, akan bekerja sama dengan klien untuk memberikan dukungan terhadap efisiensi value chain. Layanan yang diberikan operation consultant, termasuk penerapan dan pengembangan model target layanan, serta melakukan program yang mengurangi biaya dan optimalisasi proses bisnis.
Ketika memilih terjun berkarier sebagai operations consultant, maka harus bertanggung jawab dalam proses bisnis fungsional, sistem manajemen, implementasi perubahan model hingga value chain.
4. Robotic Engineer
Perkembangan teknologi merupakan tanggung jawab yang dibebankan kepada robotic engineer untuk menciptakan proses otomatisasi dan robotika yang berperan untuk meringankan pekerjaan manusia.
Robot berperan penting dalam bidang industri, ilmu nuklir, layanan dan transmisi listrik. Juga dalam peralatan biomedis, aerospace, hingga teknologi kelautan. Skill yang harus dimiliki seorang robotic engineer adalah pemanfaatan gabungan antara teknik komputer, mesin, listrik, mekanik biologi hingga software.
5. Data Engineer
Lulusan teknik industri juga bisa berkarier sebagai data engineer yang bertugas untuk mempersiapkan infrastruktur data. Penuh ketelitian dan detail, profesi satu ini bertanggung jawab dalam mempersiapkan produksi data, baik dalam format, reliabilitas data, skalabilitas hingga keamanan sebuah data.
Profesi ini harus memiliki latar belakang kemampuan sebagai software engineer dan skill bahasa pemrograman seperti python, R dan SQL.
6. Actuarial Analyst
Memprediksi kemungkinan terjadinya pandemi, gempa bumi, angin topan, hingga terorisme merupakan salah satu pekerjaan actuarial analyst. Kemampuan dalam menganalisis dan menghitung berbagai kemungkinan yang terjadi menjadi skill yang harus dimiliki oleh profesi satu ini.
Profesi ini biasanya bekerja dalam bidang industri asuransi yang dapat menggunakan model statistik dalam menganalisis kecelakaan, kerusakan properti, cedera dan kematian.
7. Cost Engineer
Bertugas untuk mengendalikan pengeluaran dalam suatu proyek dengan memperhatikan kualitas dan integritas struktural. Umumnya, lulusan teknik industri yang ingin berkarier sebagai cost engineer, akan bekerja pada bidang konstruksi yang sangat membutuhkan profesi ini.
Cost engineer berperan dalam mulai pembelian material yang akan digunakan dan memastikan keuntungan yang diperoleh, hingga melakukan produksi dari bahan mentah untuk keseimbangan biaya sampai kemungkinan terjadi limbah. Seorang cost engineer harus memiliki skill teori estimasi dalam pembelian material guna menciptakan strategi bisnis yang sukses.
Saat ini, Universitas BSI program studi Teknik Industri (S1,) masih memberikan peluang kepada masyarakat umum untuk melanjutkan pendidikan dengan membuka periode pendaftaran gelombang 1 untuk periode kuliah bulan September 2022 mendatang.
Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di kampus ini, dimulai pada tanggal 1 Oktober 2021 hingga 2 Februari 2022 untuk gelombang 1. Bagi calon mahasiswa yang akan mendaftar, hanya perlu mengunduh aplikasi PMB UBSI di playstore atau mengunjungi laman http://pendaftaran.bsi.ac.id.
Selain itu, Universitas BSI juga membuka kelas karyawan, bagi mereka yang ingin bekerja sambil bekerja. Pembayaran di kampus ini juga bisa dengan angsuran, dengan total biaya Rp 600 ribuan, perbulannya, melalui platform Danacita.