Rabu 05 Jan 2022 05:39 WIB

Indonesia Berhasil Lewati Libur Nataru tanpa Lonjakan Kasus Covid-19

Penambahan kasus Covid-19 awal tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nora Azizah
Penambahan kasus Covid-19 awal tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penambahan kasus Covid-19 awal tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, Indonesia berhasil melewati periode libur Natal dan tahun baru 2022 tanpa terjadinya kenaikan kasus. Bahkan, penurunan kasus positif dapat terus dipertahankan di tengah lonjakan varian Omicron di dunia.

“Kita baru saja berhasil melewati periode libur Natal dan tahun baru 2022 tanpa adanya lonjakan kasus,” kata Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Rabu (5/1).

Baca Juga

Wiku mengatakan, pada periode libur panjang seperti hari raya keagamaan maupun tahun baru biasanya menyebabkan terjadinya kenaikan kasus. Lonjakan kasus ini terjadi pada periode libur Idulfitri 2020, Natal dan tahun baru 2021, serta Idul Fitri 2021.

Keberhasilan dalam menekan angka penambahan kasus positif ini merupakan hasil kerja sama seluruh lapisan masyarakat dan juga pemerintah. Karena itu, ia meminta masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin untuk mencegah penularan yang lebih luas. Sedangkan, bagi pemerintah baik pusat maupun daerah, diharapkan agar terus menekan penularan sekecil mungkin.

“Kita telah memasuki tahun yang baru, yaitu tahun 2022, banyak harapan dan upaya yang tentunya lebih besar lagi di tahun ini dan untuk dapat terus berjuang melawan Covid-19 hingga akhirnya terlepas dari status pandemi dan menuju endemi,” ungkap dia.

Wiku juga menyampaikan, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada awal tahun ini tercatat jauh lebih kecil dibandingkan awal 2021 lalu. Pada minggu pertama 2021 terjadi penambahan lebih dari 50 ribu kasus, sedangkan pada tahun ini hanya terjadi penambahan sekitar 1.400 kasus.

“Apabila berkaca dari penambahan kasus positif nasional pada minggu pertama 2021, penambahan kasus positif nasional per satu minggu pertama di tahun ini sangat kecil jumlahnya,” jelas Wiku.

Pada minggu pertama 2021, kenaikan kasus yang mencapai 52.694 dikontribusikan oleh lima provinsi dengan kasus positif tertinggi yakni DKI Jakarta yang sebesar 13.317, Jawa Barat 7.832, Jawa Tengah 6.726, Jawa Timur 6.375, dan Sulawesi Selatan 3.656. Sedangkan penambahan kasus pada minggu pertama Januari 2022 hanya sebesar 1.409 kasus. 

Berdasarkan catatan Satgas, terjadi pergeseran penyumbang penambahan kasus terbesar jika dibandingkan dengan tahun lalu. Penyumbang penambahan kasus kali ini tak lagi didominasi di wilayah Pulau Jawa.

“Lima provinsi tersebut adalah DKI Jakarta dengan penambahan 526 kasus, Kepulauan Riau dengan penambahan 168 kasus, Jawa Barat 121 kasus, Papua Barat 117 kasus, dan Jawa Timur 108 kasus,” kata Wiku.

Ia menyampaikan, pada periode libur panjang seperti hari raya keagamaan maupun tahun baru biasanya menyebabkan terjadinya kenaikan kasus. Namun menurutnya, Indonesia kali ini berhasil melewati periode libur Nataru 2022 tanpa adanya lonjakan kasus.

“Bahkan, kita berhasil mempertahankan penurunan kasus ini di tengah melonjaknya kasus dunia dan tantangan varian baru yaitu Omicron,” tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement