REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Satu unit sepeda motor yang dikendarai dua orang laki-laki, menerobos lampu merah di Jalan KS Tubun, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor dan menabrak sebuah mobil Ferrari. Akibatnya dua kendaraan mengalami kerusakan, sementara dua laki-laki yang berada di sepeda motor mengalami luka ringan.
Kasat Lantas Polresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria, mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Ahad (2/1) malam sekitar pukul 22.30 WIB. Kejadian itu berawal ketika sepeda motor Honda Vario bernomor polisi B 4575 KIT datang dari arah Talang menuju Warung Jambu. Motor itu dikendarai MYI (21 tahun) dan HN (16 tahun).
Karena tidak hati-hati dan diduga menerobos lampu merah, Galih mengatakan, pengendara sepeda motor akhirnya menabrak bagian samping kiri depan mobil Ferrari merah bernomor polisi F-1111-BEN. Mobil itu melaju dari arah Warung Jambu menuju Tol Bogor Outer Ring Road (BORR).
“Jadi ditemukan memang dugaan sementara pengemudi kendaraan roda dua itu dalam keadaan tidak sadar, karena sebelumnya ada keterangan minum minuman beralkohol. Tapi bisa saja di luar itu menggunakan zat psikotropika atau zat-zat lain,” ujar Galih di Mako Polresta Bogor, Senin (3/1).
Saat ini, sambung dia, polisi tengah fokus melakukan penyelidikan terhadap dugaan sementara kecelakaan lalu lintas tadi malam. Dugaan pertama, yakni kelalaian pengendara sepeda motor yang ditemukan mengonsumsi minuman beralkohol.
“Kita sudah libatkan Satuan Reserse Narkoba untuk mengkaji apakah minuman keras, atau bisa saja dari obat-obatan terlarang. Proses itu kita minta bantuan Satres Narkoba,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Galih, pihaknya juga mengkaji apakah ada kekeliruan atau keterlibatan sarana dan prasarana di lokasi kejadian. Baik pengaturan waktu jeda lampu merah, atau persimpangan lainnya.
Sebab, kata dia, di lokasi kejadian yang merupakan perempatan sering terjadi kecelakaan lalu lintas dalam waktu dekat. Namun ia memastikan saat kejadian, sang pengendara sepeda motor memaksakan untuk melaju ketika lampu sedang menyala merah, sehingga terjadi kecelakaan lalu lintas.
“Harapan kita ada rekayasa atau adanya perbaikan-perbaikan sehingga ke depan menekan jumlah lakalantas,” ucap Galih.