Rabu 29 Dec 2021 02:17 WIB

Ridwan Kamil Sebut Kasus Omicron Belum Ditemukan di Jabar

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kasus Omicron belum ditemukan di Jabar,.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengatakan tidak ada hal baru dalam penanganan Covid-19. Mau apapun namanya jenis virus, baik omicron atau apa pun treatmentnya sama saja. Upaya, pemerintah melakukan 3T, masyarakat melakukan 5M. 

"Dalam praktiknya kita pernah melakukan, dulu gak ada istilah microlockdown itu istilah baru lagi, dulu PPKM Mikro jangan ubah istilah lagi lah. Kita pernah melakukan PPKM Mikro di level RT ditutup, RW ditutup tapi kotanya tidak," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, kepada wartawan di Gedung Sate, Selasa (28/12).

Baca Juga

Emil mengatakan, ada satu masa pihaknya melakukan PSBB seluruhnya dan menyamaratakan. "Kasus klaster Hegarmanah kan itu PPKM Mikro," katanya.

Menurut Emil, hingga saat ini belum ada laporan kasus Omicron di Jabar. Tapi, harus siap-siap ya pasti 3T tadi. 

"Kalau pun ada dengan treatment PPKM Mikro, kita pernah melakukan waktu di Hegarmanah tidak Kota Bandungnya jadi kita punya pengalaman," katanya.

Antisipasi virus Omicron di Jabar, kata dia, menyiagakan semua infrastruktur dengan tenang. Menurutnya, ia menghitung oksigen antisipasi kasusnya tinggi.

"Kalau kasusnya hebohnya kayak bulan Juli sudah dihitung, rumah sakit, jumlah bed, persentasenya, urutannya seperti apa sedang disiapkan dihitung. Tapi kan perbedaannya negara yang kena omicron sekarang, deltanya gak heboh," paparnya. 

Emil mengatakan, Allah menakdirkan Jabar diberikan delta dulu yang penularannya tidak sebanyak omicron.  Tapi, daya fatalitasnya memang lebih tinggi sehingga yang meninggal oleh delta banyak sekali. 

"Jadi ibaratnya oleh takdir tuhan Indonesia dikasih cobaan yang berat dulu melalui delta. Sehingga saat kita dihadang Omicron relatif kekebalan tubuh orang Indonesia setelah delta plus vaksin itu benteng pertahanan yang sangat baik," paparnya.

Emil pun berharap, warga tidak perlu khawatir. Jadi, silakan melakukan kegiatan, omicron memang menunggu semua lengah. Makanya, tempat viral pariwisata sedang di jaga ketat.

Baca juga : Transmisi Lokal Omicron, Kemenkes: Perketat Perjalanan Lokal 

"Misalnya Pangandaran, Lembang, puncak dan tempat lain yang sering jadi viral karena kerumunan," katanya.

Terkait instruksi vaksinasi booster, Emil mengatakan, belum ada intruksi karena masih ngejar vaksinasi pertama dan kedua. "Vaksinasi satu dan dua juga pekerjaan rumahnya masih banyak. Vaksin pertama 75 persen vaksin kedua 54 persen," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement