Selasa 28 Dec 2021 09:03 WIB

Sukses Selamatkan Nasabah Jiwasraya, Erick Thohir Diharapkan Selesaikan Masalah ASABRI

Restrukturisasi Jiwasraya memberikan sentimen positif kepada industri polis Indonesia

Menteri BUMN Erick Thohir dinilai berhasil menyelamatkan nasabah Jiwasraya dengan melakukan restrukturisasi polis.
Foto:

Menurut Trubus, skema pemotongan ini harus dijelaskan oleh management IFG life kepada nasabah dan publik. Selain berkaitan dengan hak-hak nasabah Jiwasraya, jika tidak dijelaskan, management IFG life berpotensi melakukan mal administrasi.  

Trubus menduga potongan 40 persen itu ada kaitannya dengan polis yang menjanjikan keuntungan sangat tinggi dan tidak wajar yang pernah diberikan management sebelumnya. Ia berkata, saat itu manajemen menawarkan produk asuransinya dengan gimik yang sangat menjanjikan. Perilaku management terdahulu melakukan terobosan dengan menawarkan gimik yang tinggi kepada nasabah guna menyelamatkan Jiwasraya.

"Kalau nasabah yang ditawarkan gimik tinggi itu dipotong 40 persen menurut saya wajar. Dan itu harus dijelaskan ke publik. Sebab banyak nasabah pemegang polis tidak menerima gimik besar. Padahal mereka nasabah bagus dan taat di Jiwasraya," ujar Trubus mengungkapkan.

Agar tugas pembenahan asuransi yang sudah baik yang dilakukan oleh Erick Thohir ini terus berjalan tanpa membebani keuangan Negara, Trubus meminta agar pihak Kejaksaan Agung memalui Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk dapat segera mengeksekusi seluruh aset-aset koruptor yang terlibat dalam skandal Jiwasraya. Terutama terhadap aset terpidana yang sudah  memiliki kekuatan hukum tetap.

Diakui Trubus, selama ini asuransi perusahaan BUMN seperti rimba belantara yang siapa pun dapat mengeksploitasi keuntungan dan mengorbankan nasabah dengan memberikan bunga atau keuntungan yang besar. Padahal keuntungan yang besar itu hanya untuk mengelabuhi nasabah.

Aparat penegak hukum di Indonesia harus bertindak cepat dan responsif agar dapat segera menarik aset koruptor yang telah diputus bersalah oleh MA. Mereka jangan terjebak birokrasi dan administratif. Penegak hukum harus bergerak cepat seperti tim penanganan BLBI terhadap aset Texmaco.

"Negara harus hadir dalam penegakan hukum. Jangan lagi kaku dalam melakukan eksekusi seluruh aset koruptor Jiwasraya dan yang lainnya," ujar dia.

Tujuan mengeksekusi seluruh aset koruptor menurut Trubus agar memberikan efek jera terhadap koruptor yang selama ini mengeruk uang di perusahaan BUMN. "ASABRI kan rusak karena persekongkolan jahat yang dilakukan secara institusional dan sistimatis. Perusahaan BUMN dijadikan ladang bancakkan koruptor," ucap Trubus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement