REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) merilis data penanganan sebaran isu hoaks Covid-19 periode 23 Januari hingga 27 Desember 2021 pada Senin (27/12). Hasilnya, ditemukan 2.039 isu hoaks Covid-19 yang tersebar di 5.311 unggahan media sosial.
Temuan hoaks terbanyak ada di Facebook sebanyak 4.610 yang 4.468 di antaranya sudah dilakukan takedown dan 142 dalam proses tindak lanjut. Terbanyak kedua di Twitter sebanyak 572 sebaran hoaks dengan 561 di antaranya sudah di-takedown dan 11 sedang ditindaklanjuti.
Selanjutnya, Youtube 55 unggahan hoaks, Instagram dengan 49 unggahan, dan Tiktok 25 unggahan. Sehingga, total yang sudah di-takedown sebanyak 5.133 hoaks dan 178 sedang ditindaklanjuti. Dari jumlah tersebut, ada 767 yang ditindaklanjuti ke penegakan hukum.
Untuk penanganan konten hoaks vaksin Covid-19, ada 420 isu yang tersebar di 2.518 unggahan media sosial. Seperti halnya isu hoaks Covid-19, sebaran hoaks vaksin Covid-19 juga terbanyak di Facebook 2.326 konten hoaks, disusul Twitter 110 unggahan hoaks, Youtube 43 unggahan, Tiktok 21 unggahan, dan Instagram 18 unggahan. Semua sebaran hoaks vaksin Covid-19 ini sudah ditindaklanjuti dan telah dilakukan takedown.
Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi pada konferensi pers Kamis (23/12) lalu, mengatakan persebaran hoaks masih jadi tantangan yang terus menyebabkan upaya pemulihan terhambat. Sebab, upaya menghentikan penularan Covid-19 salah satunya program vaksinasi-19, tetapi upaya ini dibayangi dengan adanya isu hoaks vaksin.
Karena itu, Kemenkominfo menghimbau masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi hoaks dan tidak benar dan menganggap Covid-19 telah lenyap.
Baca Juga: Dikawal Ketat Penyidik Puspomad, Kolonel Priyanto Dibawa ke Jakarta