Jumat 24 Dec 2021 19:24 WIB

Pelukan Gus Yahya-Kiai Said Jadi Penutup Sejuk Muktamar NU

Sejumlah pihak mulanya mengira Muktamar NU akan berlangsung panas.

Ketua Umum PBNU terpilih Yahya Cholil Staquf (kiri) berpelukan dengan mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (kanan) usai pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Universitas Lampung, Lampung, Jumat (24/12/2021). Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 pada Muktamar NU ke-34 mengalahkan Said Aqil Siradj.
Foto:

Ketua Umum PBNU yang baru KH Yahya Cholil Staquf mengungkap dua agenda besar PBNU ke depan yakni membangun kemandirian warga dan meningkatkan peran pergulatan NU untuk mendukung perdamaian dunia. Ia mengatakan, dalam dua agenda tersebut, NU telah memiliki rintisan-rintisan yang sangat berharga yang sangat kuat.

"Yang diperlukan selanjutnya adalah bagaiamana menjahit berbagai inisiatif yang sudah dilakukan dalam pengembangan ekonomi rakyat, pendidikan, layanan kesehatan, jadi satu agenda nasional yang terpadu untuk meningkatkan kualitas warga NU dan rakyat banyak umumnya," ujarnya.

Selanjutnya, untuk kontribusi dunia, kata Gus Yahya, NU pun telah berhasil melakukan berbagai macam inisiatif yang diapresiasi oleh masyarakat internasional. Namun, pekerjaan rumah selanjutnya adalah mempercepatnya.

"Sekaligus bagaiamana melakukan sinergi dengan inisiatif yang dilakuian pemerintah karena apabila kita liat lanskap dinamika internasional hari ini, tidak ada yang miliki posisi perdamaian, lebih dari NKRI," kata Gus Yahya.

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengatakan, untuk menuju cita cita NU yang besar, NU perlu mengubah watak warga Nahdliyin yang selama ini dikenal memiliki sifat kagetan atau ikut-ikutan. Sebab, sifat ini bisa menghambat NU dalam mewujudkan cita-cita tersebut.

"Saya yakin dengan Ketum terpilih yang punya pikiran yang mendunia, ini akan bisa mengikis karakter yang srlama ini orang melihay kita kelompok yang ikut ikutan, itulah mungkin awal awal yang kita lakukan," katanya.

Penutupan Muktamar ini dilakukan setelah KH Yahya Cholil Staquf resmi terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 dalam Sidang Pleno V Muktamar ke-34 NU di Gedung Serba Guna Universitas Lampung (Unila), Bandar Lampung, Jumat (24/12) pagi. Pemilihan Gus Yahya menggunakan mekanisme voting atau pemungutan suara.

Dalam proses penghitungan suara, kiai yang biasa dipanggil Gus Yahya ini berhasil memperoleh 337 suara. Sedangkan calon ketum PBNU pejawat KH Said Aqil Siroj mendapatkan 210 suara. Sedangkan satu suara dianggap batal.

Rais Aam Miftachul Akhyar terpilih kembali sebagai Rais Aam PBNU dengan sembilan ulama yang menjadi anggota Ahwa, yaitu KH Dimyati Rois, KH Ahmad Mustofa Bisri, KH Ma’ruf Amin, KH Anwar Manshur, TGH Turmudzi Badaruddin, KH Miftachul Akhyar, KH Nurul Huda Jazuli, KH Ali Akbar Marbun, dan KH Zainal Abidin. Kiai Zainal menjelaskan, pelaksanaan rapat Ahwa dipimpin oleh Mustasyar PBNU yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin.

"Alhamdulillah Ahwa sepakat dengan musyawarah yang penuh dengan kesantunan itu sepakat bahwa yang emnajfi Rais Aam PBNU 2021-2026 al mukarram KH Miftachul Akhyar," ujar Kiai Kiai Zainal di Unila, Kota Bandar Lampung, Jumat (24/12) dini hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement