Jumat 24 Dec 2021 17:42 WIB

Wapres: Bagi Pemerintah Hasil Muktamar NU Ini Menggembirakan

Kiai Yahya Cholil Staquf bertekad membangun kemandirian dan meningkatkan peran NU.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Wakil Presiden Maruf Amin yang juga bagian Tim Ahlul Walii Wal Aqdi (AHWA) bersama Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar  (tengah) dan Kyai Saiq Aqil Siradj (kanan) di Sidang Pleno III dan IV Muktamar Ke-34 NU di Universitas Lampung, Bandar Lampung, Jumat (24/12) dini hari.
Foto:

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengatakan, untuk menuju cita-cita NU yang besar, NU perlu mengubah watak warga Nahdliyin yang selama ini dikenal memiliki sifat kagetan atau ikut-ikutan. Sebab, sifat ini bisa menghambat NU dalam mewujudkan cita-cita tersebut.

"Saya yakin dengan Ketum terpilih yang punya pikiran yang mendunia, ini akan bisa mengikis karakter yang selama ini orang melihat kita kelompok yang ikut ikutan, itulah mungkin awal-awal yang kita lakukan," katanya.

Penutupan Muktamar dilakukan setelah KH Yahya Cholil Staquf resmi terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 dalam Sidang Pleno V Muktamar ke-34 NU di Gedung Serba Guna Universitas Lampung (Unila), Bandar Lampung, Jum'at (24/12) pagi. Pemilihan Gus Yahya menggunakan mekanisme voting atau pemungutan suara.

Dalam proses penghitungan suara, kiai yang biasa dipanggil Gus Yahya ini berhasil memperoleh 337 suara. Sedangkan calon ketum PBNU pejawat, KH Said Aqil Sirodj hanya mendapatkan 210 suara. Sementara, satu suara dianggap batal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement