Rabu 22 Dec 2021 23:20 WIB

OJK: Audit Internal Kuatkan GCG Bank di Sulteng

Audit internal juga meningkatkan inovasi kepada satuan kerja di operasional.

Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK menyebut, audit internal menguatkan tata kelola perusahaan di Sulawesi Tengah.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK menyebut, audit internal menguatkan tata kelola perusahaan di Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Gamal Abdul Kahar mengatakan audit internal berperan penting bukan hanya untuk menjaga tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/CGC), tapi juga meningkatkan inovasi kepada satuan kerja di operasional.

"Ada beberapa hal sehingga pentingnya audit internal di perbankan antara lain memastikan tata kelola dan operasional perbankan berjalan dengan baik," kata Gamal di Kota Palu, Rabu (22/12).

Baca Juga

Ia menambahkan, audit internal juga menjadi katalisator perbaikan dan inovasi di organisasi yang dibentuk di tiap perbankan. Selanjutnya, mendorong cara baru dan sikap adaptif terhadap kondisi yang terjadi, misalnya penggunaan teknologi dalam bekerja di era new normal.

Selain itu, audit internal menjadi role model dalam menjaga independensi, progesionalitas dan integritas bagi seluruh pegawai. Oleh sebab itu, upaya yang perlu dilakukan saat melakukan audit internal, pertama, memastikan teknologi informasi keamanan telah berjalan untuk menghadapi risiko serangan siber.

Kedua, meningkatkan kapasitas auditor, terutama yang terkait dengan analisis data. Ketiga, kata Gamal, mengembangkan cara kerja audit dengan bantuan teknologi dan memantau audit berkelanjutan secara terus menerus. Keempat, mendeteksi fraud atau penipuan sejak dini dan memperkuat audit investasi.

Kelima, bekerjasama dengan fungsi kepatuhan untuk memastikan integritas data dan laporan yang disampaikam kepada regulator. Keenam, memastikan tindaklanjut dan pemantauan tindakan pengawasan dari regulator.

Gamal menyatakan terdapat sejumlah tantangan perbankan di tengah pandemi Covid-19 saat ini yakni digitalisasi perbankan dan sektor jasa keuangan, berakhirnya kebijakan restrukturisasi kredit, serangan siber dan perlindungan data pribadi, keuangan berkelanjutan dan penanganan penipuan.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement