Rabu 22 Dec 2021 00:16 WIB

Peneliti LSI: Dedi Mulyadi Potensial Jadi 'Bintang Baru' Jabar

Jika Kang DM konsisten dan tak melakukan blunder yang kontraproduktif, pamornya akan

Anggota MPR Fraksi Dedi Mulyadi menyampaikan paparan saat mengikuti diskusi empat pilar MPR di komplek Parlemen, Jakarta.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Anggota MPR Fraksi Dedi Mulyadi menyampaikan paparan saat mengikuti diskusi empat pilar MPR di komplek Parlemen, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah, menilai, Anggota DPR RI dari Golkar Dedi Mulyadi sangat potensial menjadi ‘bintang baru’ Jawa Barat. Kiprahnya di jagat politik nasional, dilakukan juga melalui aneka gebrakan dengan turun ke masyarakat dan merespon berbagai isu rakyat dengan cepat. 

Hal ini, kata dia, menorehkan citra positif yang mendongkrak popularitas sekaligus elektabilitasnya. “Kami memang belum turun survei di Jawa Barat. Tapi hasil analisis kami dalam membaca perilaku pemilih pada umumnya, apa yang dilakukan Dedi Mulyadi belakangan ini, sangat potensial mengantar dia menjadi rising star, atau bintang baru di Jawa Barat,” ujad Toto dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Kamis (16/12). 

Menurut Toto yang juga Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA ini, Dedi Mulyadi telah berhasil mengisi ruang kosong yang tidak digarap maksimal oleh politisi lain. Termasuk oleh poltisi seperti Ridwan Kamil, Gubernur Jabar saat ini, yang dulu melejit dan terpilih karena, antara lain,  kekuatannya dalam memanfaatkan media sosial.

Dalam analisa Toto, Dedi Mulyadi akrab disapa Kang DM itu, punya banyak kelebihan yang tak dimiliki politisi lain. Selain karena pengalamannya di aneka ajang kontestasi politik, juga karena kekuatan personalnya, baik secara intelektual, moral maupun ideological.

“Kang DM itu mungkin satu dari sekian politisi yang berkarakter. Yang membedakannya, karakter intelektual, moral, dan ideologicalnya itu berbasis pada akar budaya yang sangat kuat. Yaitu, Budaya Sunda, dalam arti peradaban, bukan dalam arti suku, yang terus dihidupkan dan dikampanyekannya dengan penuh percaya diri,” kata Toto

Karena itulah, kata Toto, dalam banyak kesempatan, sejumlah tokoh dan masyarakat Jawa Barat mendaulat  Kang DM sebagai “Bapak Aing” dan “Bapak Orang Sunda”, sebuah ungkapan yang memberi pesan telah datangnya kembali sosok pelestari budaya dan peradaban Sunda yang hilang ribuan tahun lalu.

Toto tidak memungkiri, peran kuat media sosial, khususnya Youtube, dalam mengantar moncernya nama Dedi Mulyadi belakangan ini. “Harus jujur diakui, Kang DM melesat karena ada peran Sosmed. Tapi, sehebat apapun peran sosmed itu, termasuk Youtube, tak akan berarti apa-apa jika tak dibarengi dengan konten yang kuat dan news value, termasuk isu-isunya yang public interest,” katanya.

Toto menilai, pada bagian itulah, Kang DM berhasil mengisi kekosongan yang tak diisi politisi lain dengan cerdas. Selain dilakukan dengan natural karena bergerak beradasarkan panggilan spontan hati yang berbasis pada semangat menghidupkan nilai-nilai luhur budaya sunda, Kang DM juga bermain dengan isu yang kuat public interestnya.

Toto menyebut isu yang kerap diusungnya, antara lain, masalah lingkungan, kebersihan, kedisiplinan, nasib wong cilik lewat aneka bantuan sosial, kedaulatan pangan, persatuan dan spirit menjaga kedaulatan NKRI dari tangan-tangan jahil asing.

Toto berpendapat, jika Kang DM konsisten dengan isu-isu penting diatas, dan tidak melakukan blunder yang kontraproduktif, pamornya akan makin melesat bukan saja menjadi bintang Jawa Barat, tapi juga potensial menjadi bintang baru nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement