Selasa 21 Dec 2021 18:59 WIB

Bandara Hang Nadim Batam Resmi Dikelola AP I

Bandara Hang Nadim akan menjadi hub destinasi penerbangan di wilayah barat Indonesia.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah calon penumpang melintas di kawasan Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (10/6/2021).
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Sejumlah calon penumpang melintas di kawasan Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (10/6/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini Bandara Batam resmi di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) melalui PT Bandara Internasional Batam sebagai badan usaha pengelolaan di bawah konsorsium AP, Incheon International Airport Corporation (IIAC), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama pengelolaan desain, pembangunan, pembiayaan, pengalihan, pengoperasian, dan pemeliharaan Bandara Hang Nadim Batam dengan PT Bandara Internasional Batam selaku pemenang lelang pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara Internasional Hang Nadim Batam dengan masa pengelolaan 25 tahun.

"Kemenangan Konsorsium yang dipimpin Angkasa Pura I ini dalam seleksi pengelola Bandara Hang Nadim Batam ini merupakan milestone penting bagi perusahaan," kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (21/12). 

Baca Juga

Faik menuturkan hal tersebut merupakan pertama kalinya perusahaan memenangkan persaingan di antara para pelaku kunci industri bandar udara lainnya, baik nasional maupun global, untuk mengelola bandara potensial. Selain itu juga merupakan pengakuan terhadap kapabilitas dan kualitas Angkasa Pura I sebagai perusahaan pengelola bandara terpercaya. 

Dengan dimenangkannya tender pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam tersebut, Faik mengatakan ke depannya Angkasa Pura I memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan kontrak kerja sama pengelolaan bandara-bandara potensial lainnya. Termasuk bandara di dalam negeri maupun luar negeri.

"Dimenangkannya tender pengelolaan Bandara Hang Nadim otomatis menambah portofolio dan jaringan pengelolaan bandara perusahaan, sehingga total bandara yang dikelola Angkasa Pura I menjadi 16 bandara," jelas Faik.

Pada kerja sama tersebut, BP Batam akan menyediakan seluruh area dan atau wilayah operasional Bandara Hang Nadim Batam sebagai wilayah kerja yang akan dipergunakan konsorsium untuk dikelola dan dikembangkan. Sementara itu, konsorsium PT Bandara Internasional Batam bertanggung jawab terhadap penyediaan desain, melaksanakan pembangunan, pembiayaan, pengalihan, pengoperasian, dan pemeliharaan Bandara Hang Nadim Batam.

Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengharapkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut sebagai komitmen bersama untuk mengembangkan Bandara Hang Nadim sebagai hub logistik. Begutu juga sebagai hub bandara penumpang. 

"Sehingga  bandara ini dapat mendukung dalam pembangunan infrastruktur dan dapat menarik mitra investasi lainnya yang akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Batam dan Provinsi Kepulauan Riau,” tutur Rudi. 

Sementara itu, President and CEO Incheon International Airport Corporation (IIAC) Kyung-Wook Kim mengatakan penandatanganan perjanjian kerja sama pada hari ini (21/12) merupakan proyek kerja sama pemerintah dan swasta jangka panjang pertama Korea di luar negeri. Kim menilai hal tersebut menandai tonggak penting dalam kerja sama masa depan antara Korea dan Indonesia di sektor penerbangan. 

"Bandara Incheon hingga saat ini telah mengukuhkan posisinya sebagai bandara hub utama yang menghubungkan dua pasar penerbangan terbesar di dunia, Asia, dan Amerika Utara," tutur Kim. 

Kim mastikan partisipasi IIAC dalam proyek tersebut akan mendukung pengembangan kedua bandara di masa depan. Selain itu juga menciptakan sinergi di berbagai bidang pembangunan dan pengoperasian bandara.

"Sinergi ini dapat dicapai dengan memanfaatkan jaringan penerbangan Bandara Incheon yang kuat di Asia Timur Laut dan Amerika dan menghubungkannya dengan bandara domestik Batam rute untuk memperluas konektivitas," ungkap Kim. 

Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito mengtakan pengelolaan dan pengembangan Bandara Hang Nadim menandai suatu milestone baru yakni masuknya WIKa dalam proyek investasi bidang Kebandarudaraan. Langkah tersebut menurut Agung sejalan dengan transformasi Perseroan untuk menjadi terdepan dalam investasi dan EPC berkelanjutan. 

"WIKA siap untuk bekerjasama dengan Angkasa Pura I dan IIAC termasuk dalam hal menghadirkan infrastruktur Bandara Hang Nadim yang berkualitas, modern sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Batam," kata Agung.

Direktur Utama PT Bandara Internasional Batam Pikri Ilham memastikan komtmentnya untuk menjalankan strategi pengelolaan dan pengembangan Bandara Hang Nadim Batam sesuai yang telah ditetapkan pemimpin konsorsium yaitu Angkasa Pura I yang didukung oleh anggota konsorsium yaitu Incheon International Airport Corporation dan Wijaya Karya. Pikri menilai, dengam keahlian yang dimiliki masing-masing anggota konsorsium, maka pengelolaan Bandara Batam dapat memberikan nilai tambah dan kontribusi lebih terhadap perkembangan perekonomian wilayah Batam dan sekitarnya.

Dalam pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam, anggota Konsorsium Angkasa Pura I memiliki perannya masing-masing.  Sebagai pemimpin konsorsium, Angkasa Pura I akan bertanggung jawab dalam hal manajemen operasional dan komersial secara umum. 

Sementara itu, IIAC memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam hal pemasaran dan strategi pengembangan bandara secara umum. Sedangkan WIKA selaku BUMN bidang konstruksi yang terintegrasi dengan industri pendukungnya memiliki tanggung jawab dalam hal manajemen infrastruktur bandara.

Adapun ruang lingkup kerja sama pengelolaan tersebut yaitu pembangunan, perluasan, pengelolaan, dan pemeliharaan terminal penumpang eksisting (T1), terminal penumpang baru (T2). Begitu juga infrastrukturnya yakni pengelolaan terminal kargo baru; dan konsep pengembangan rencana induk Bandara Hang Nadim Batam dengan konsep logistics aerocity. 

Nanti Bandara Hang Nadim akan dikembangkan untuk menjadi hub destinasi penerbangan yang lebih luas dan hub logistik serta kargo di wilayah barat Indonesia. Lokasi Bandara Hang Nadim Batam yang cukup strategis di regional Asia Tenggara dan berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri membuat bandara ini cocok untuk dijadikan pusat logistik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement