Senin 20 Dec 2021 18:19 WIB

Jangan Panik, Omicron Disebut Ahli Hanya Ganas di Negara dengan Dua Ultraviolet

Pemerintah menegaskan belum menemukan penularan varian Omicron di tengah masyarakat.

Suasana Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet (kiri) di Kemayoran, Jakarta, Jumat (17/12/2021). Pemerintah memutuskan untuk mengisolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran selama 7 hari sebagai bentuk antisipasi pencegahan penularan varian Omicron pada level komunitas menyusul ditemukannya kasus di area rumah sakit tersebut.
Foto:

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar masyarakat tak panik menyusul ditemukannya kasus akibat varian omicron di Indonesia. Seusai mengikuti rapat terbatas evaluasi PPKM di Istana hari ini, Luhut menyampaikan, masih banyak yang belum diketahui tentang varian ini.

Hingga saat ini, tingkat kematian karena varian ini masih terlihat rendah. Meskipun kemungkinan memiliki gejala yang lebih ringan, risiko peningkatan perawatan di rumah sakit, seperti yang terjadi di Inggris Raya, juga sangat berbahaya. Sebab juga dapat meningkatkan potensi kematian jika pasien tidak mendapatkan perawatan.

“Kita jangan bergosip ria dengan ini. Dengarkan saja penjelasan resmi dari pemerintah, penjelasan resmi yang diberikan Kemenkes, atau kantornya Pak Airlangga atau kantor saya. Karena jangan sampai ini menimbulkan kepanikan. Tidak ada yang perlu dibuat panik karena semua kesiapan kita jauh lebih bagus dari bulan Mei, Juni, Juli tahun ini,” kata Luhut saat konferensi pers, Senin (20/12).

Luhut memastikan, kasus akibat varian omicron yang telah terdeteksi di Indonesia hingga kini belum ditemukan di tengah masyarakat. Kasus tersebut saat ini hanya ada di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet.

“Saya ulangi, sampai hari ini omicron itu baru terdapat di Wisma Atlet. Itu sudah di-lockdown oleh Menkes. Dan ada tiga peluang lagi di Manado. Sampai hari ini, kita belum ditemukan di tengah masyarakat,” kata Luhut.

Baca juga : Dua Obat Covid-19 tidak Ampuh untuk Pasien Omicron

Karena itu, Luhut pun mengajak seluruh masyarakat untuk mematuhi seluruh instruksi dan aturan yang diberlakukan pemerintah. Ia juga meminta agar tak ada masyarakat yang bermain-main terkait varian omicron ini.

“Saya tidak ingin kita berpolemik. Saya mengimbau kita masyarakat semua, kita politisi, tentara, masyarakat, semua jangan ada yang memain-mainkan ini,” ujar Luhut menegaskan.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebutkan, hingga Senin (20/12) sebanyak 250 orang menjalani tracing kontak erat dari temuan kasus omicron pertama di Indonesia. Dari 250 orang, 60 orang hasilnya positif Covid-19.

"Yang di-tracing ada 250 orang dan 60 hasilnya positif Covid-19. 60 kasus positif sedang dilanjutkan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS)," kata Nadia saat dihubungi Republika, Senin (20/12).

Dari temuan tersebut, Kemenkes menduga pelacakan asal mula masuknya virus Covid-19 varian omicron ke Indonesia dengan kasus pertama berasal dari warga negara Indonesia (WNI) yang tiba dari Nigeria pada 27 November 2021. Dugaan ini berdasarkan penelusuran kasus WNI yang positif Covid-19 di Wisma Atlet pada 14 hari ke belakang menunjukkan kemungkinan besar kasus pertama omicron adalah WNI, dengan inisial TF (21), yang tiba dari Nigeria pada 27 November 2021.

Nadia menuturkan, TF merupakan kasus probable sehingga tidak dikonfirmasikan dalam hitungan kasus omicron saat ini. Dengan demikian, kasus Covid-19 varian omicron ada tiga kasus.

Baca juga : 60 Orang Positif Covid-19 dari Hasil Tracing Kasus Omicron Pertama

"TF masih probable omicron statusnya karena saat ini sudah negatif," kata Nadia. Sementara untuk kasus probable lainnya, Nadia melanjutkan, masih menunggu hasil.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai penyebaran omicron dan virus Covid-19 jenis lainnya.

“Kurangi mobilitas, tetap gunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. Jangan lengah dan tetap waspada terhadap penularan virus Covid-19, terutama omicron yang laju penyebarannya sangat cepat."

photo
Beda gejala infeksi varian omicron dan delta. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement