REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Viral di media sosial (medsos) seorang perawat dari penyedia jasa layanan kesehatan ke rumah diduga diperkosa oleh oknum driver mitra Gocar. Terkait hal itu, Gojek pun telah menonaktifkan driver tersebut dan meminta pihak kepolisian mengusut kasus asusila itu.
"Kami mengutuk dugaan terjadinya kekerasan seksual terhadap salah seorang pelanggan kami oleh oknum mitra driver yang terjadi pada 16 Desember 2021," kata SVP Corporate Affairs Gojek Rubi Purnomo dalam keterangan tertulisnya, Ahad (19/12).
Lanjut Rubi, kasus dugaan tindakan keji driver mitra Gocar itu dapat mencemarkan nama baik para mitra driver yang telah bekerja keras untuk keluarga mereka dan melayani pelanggan. Sejak dilaporkan, kata Rubi, akun oknum tersebut telah dinonaktifkan.
"Saat ini kami sedang berkoordinasi intensif dengan pihak berwajib serta perwakilan korban untuk segera mengusut kasus ini," ujar Rubi.
Selain itu, menurut Rubi, pihaknya juga telah menghubungi pihak korban. Kemudian menawarkan pendampingan dan bantuan, mulai dari perawatan hingga pemulihan secara fisik maupun psikis. Karena itu, pihaknya mengimbau para konsumen untuk memanfaatkan tombol darurat yang terdapat di aplikasi Gojek ataupun menghubungi call center Gojek jika menemukan pelanggaran yang mengakibatkan ketidaknyamanan terhadap layanan Gojek.
"Pada saat bersamaan, Gojek terus mendidik dan melatih para mitra driver untuk menciptakan budaya aman di ruang publik, salah satunya dengan memberikan modul pelatihan 'kenali dan hindari pelecehan seksual' di aplikasi driver. Kami terus mengajak mitra kami untuk turut serta menciptakan budaya aman di ruang publik," kata Rubi.