Jumat 17 Dec 2021 21:05 WIB

Jika Kondisi Aman, Wapres: Januari 2022 Pariwisata Bali Bisa Pulih

Wapres berharap pariwisata Bali bisa kembali pulih pada Januari 2022.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap pariwisata Bali bisa kembali pulih pada Januari 2022. Hal itu disampaikan Wapres saat mengunjungi kawasan wisata The Keranjang Bali, Kabupaten Badung, Bali dan ngevlog bersama sang pemilik (owner) The Keranjang Bali Ibnu Riyanto, Kamis (16/12)

"Sesuai harapan para pengusaha, Januari ini wisata Bali kita harapkan akan kembali pulih," ungkap Wapres dalam siaran persnya, Jumat (17/12).

Namun syaratnya, kata Wapres, seluruh pihak termasuk pemerintah pusat serta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di wilayah Bali terus menjaga kondisi Bali tetap aman dari Covid-19.

"Kalau pemerintah pusat, pemerintah daerah, Pak Gubernur, dan seluruh aparat di sini betul-betul menjaga kondisi Bali, supaya bisa kembali (normal), sehingga masalah Covid-19 (harus) ditangani betul-betul," kata Kiai Ma'ruf.

Wapres mengungkapkan, wisatawan yang masuk Bali saat ini masih wisatawan domestik. Namun, jika Januari 2022 kondiis Bali dapat dipastikan normal, ia meyakini akan menarik minat masuknya wisatawan mancanegara di masa mendatang.

"Sekarang memang baru domestik, wisatawan nusantara, tetapi bulan Januari, ketika kondisi sudah mulai normal, ini juga berita pada dunia bahwa Bali sudah normal," katanya.

Selain Ngevlog, di The Keranjang Bali Wapres juga meninjau toko-toko yang menjual produk-produk UMKM seperti kerajinan anyaman, pakaian, kain, makanan, dan berbagai produk lainnya.

Sebagai informasi, The Keranjang Bali merupakan sebuah kawasan wisata berkonsep tempat belanja, taman wisata, edukasi, dan hiburan yang dipadukan dengan pemanfaatan teknologi mutakhir.

Selain Owner The Keranjang Bali, turut mendampingi Wapres pada kesempatan ini Gubernur Bali Wayan Koster.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement