REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna, mengungkapkan kembali terjadinya erupsi Gunung Semeru pada Kamis (16/12). Akibatnya, gabungan personel yang semula telah terjun ke lapangan untuk melanjutkan pencarian korban hilang, ditarik menuju titik aman. Artinya, kata dia, pencarian korban hilang dihentikan sementara untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
"Semua personel SRU 1, SRU 2, SRU 3, ditarik dari lokasi pencarian menuju ke titik aman, kemudian ke posko. Pencarian hari ini dihentikan sementara," ujarnya tertulis, Kamis (16/12).
Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengungkapkan, masih ada sembilan korban erupsi Gunung Semeru yang masih belum ditemukan. Sementara, jumlah warga yang mengungsi saat ini tercatat 10.565 jiwa.
Rinciannya di Kecamatan Pasirian 7 titik/1.518 jiwa, Candipuro 8 titik/4.563 jiwa, Pronojiwo 4 titik/1.056 jiwa, Sukodono 10 titik/334 Jiwa, Sumbersuko 8 titik/312 jiwa, Lumajang 12 titik/421 Jiwa, Yosowilangun 9 titik/97 jiwa, Pasrujambe 2 titik/197 jiwa, dan Randuagung 9 titik/31 jiwa.
Kemudian di Senduro 8 titik/152 jiwa, Tekung 5 titik/73 jiwa, Jatiroto 4 tiitik/95 jiwa, Kunir 5 titik/171 jiwa, Klakah 7 titik/55 jiwa, Kedungjajang 9 titik/59 jiwa, Gucialit 2 titik/15 jiwa, Tempursari 1 titik/21 jiwa, Padang 4 titik/205 jiwa, Ranuyoso 5 titik/49 jiwa, Rowokangkung 5 titik/60 jiwa, dan Tempeh 13 titik/ 693 jiwa.