Senin 13 Dec 2021 19:53 WIB

Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Lalu Dilanjut Booster Sebelum Omicron Menyerang

Vaksinasi anak usia 6-11 tahun dimulai besok, vaksinasi booster awal Januari 2021.

Vaksinasi Covid-19 (ilustrasi)
Foto:

Epidemiolog Kamaluddin Latief menyatakan, vaksin booster bisa berperan penting saat dunia saat ini tengah dibuat khawatir oleh kemunculan varian Omicron. Apalagi, antibodi atau imunitas yang dibentuk oleh vaksin dapat turun atau berkurang seiring berjalannya waktu.

"Merujuk kepada data sementara dan adanya varian Delta dan (B.1.617.2) Omicron (B.1.1.529) menegaskan pentingnya vaksinasi dan booster," ujar Kamal dalam diskusi daring, dikutip Jumat (10/12).

Dia menjelaskan bahwa data menunjukkan peningkatan transmisibilitas varian Omicron dan efektivitas vaksin terhadap Covid-19 mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan oleh perlindungan dari vaksin yang menurun seiring berjalannya waktu, serta tingkat infeksi yang lebih besar dari berbagai varian tersebut, maka booster membantu memberi perlindungan jangka panjang dan juga agar tidak sakit parah akibat Covid-19.

Kamal menjelaskan, kemunculan berbagai varian belakangan ini menegaskan pentingnya vaksinasi, booster, dan upaya pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri dari Covid-19. Efektivitas yang lebih rendah ini kemungkinan disebabkan oleh kombinasi penurunan perlindungan seiring berjalannya waktu sejak divaksinasi, serta infeksi yang lebih besar dari varian Delta.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin hari ini mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan sampel dari pasien Covid-19 melalui laboratorium whole genome sequencing (WGS) atau pengurutan genom, varian baru virus Corona B.1.1.529 atau Omicron belum ditemukan di Indonesia.

"Dalam dua minggu terakhir Bandara Soekarno Hatta itu masuk 33 ribu inbound passangers, kami sudah PCR 98 positif dan 98-nya kami genome sequence sampai sekarang hasilnya masih varian Delta," kata Budi, Senin.

Kemudian, dari pintu masuk melalui jalur laut atau pelabuhan, selama dua pekan terakhir sebanyak 3.500 penumpang dari luar negeri masuk ke Indonesia. Sebanyak 53 orang dinyatakan positif berdasarkan hasil tes PCR.

"Dari 53 ini 100 persen kami genome sequence sampai sekarang yang keluar masih Delta," ungkap Budi.

Sama halnya dengan jalur laut dan udara, untuk pintu masuk jalur darat juga belum ditemukan varian Omicron. "Untuk jalur darat paling barat masuk dari Entikong, 2 minggu terakhir masuk dua ribu penumpang. Kami tes semua PCR, 37 positif dan sampai sekarang masih semuanya varian Delta," ujar Budi.

 

photo
Varian Omicron - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement