REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan program pengembangan sekaligus pencanangan proyek percontohan desa kreatif di Kampung Betawi Condet, Jakarta Timur (Jaktim). Pencanangan itu juga merupakan kerja sama antara Kemenparekraf dan Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) mengenai pengembangan desa kreatif.
"Kita mengharapkan desa kreatif menjadi simbol kebangkitan ekonomi untuk membuka lapangan kerja," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam peluncuran serta sosialisasi pengembangan pedoman desa kreatif di Balai Budaya Kampung Kreatif Condet, Jaktim, Ahad (12/12).
Sebagai salah satu langkah awal program pengembangan desa kreatif, menurut Sandi, ditetapkan Keputusan Menparekraf (Kepmen) Nomor KM/107/KD.03/2021 Tahun 2021 tentang Panduan Pengembangan Desa Kreatif. Langkah selanjutnya, Kepmen tersebut akan disosialisasikan melalui acara peluncuran untuk diketahui oleh semua para pemangku kepentingan terkait dan dijadikan acuan dalam mengembangkan desa kreatif.
"Latar belakang dari desa kreatif ini adalah pemikiran kita bahwa ekonomi kreatif ini bisa menjadi sumber ekonomi baru untuk disandingkan dengan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang dimiliki oleh desa-desa yang ada di seluruh Indonesia," kata Sandiaga.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam menerangkan, desa kreatif merupakan sebuah kawasan di wilayah administratif desa atau kelurahan yang masyarakatnya telah mengembangkan produk unggulan dari antara 17 subsektor ekonomi kreatif. Hal itu ditujukan untuk memberikan nilai tambah dan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi desa.
Berdasarkan level pengembangannya, kata Sandi, desa kreatif dibagi menjadi empat kategori yaitu inisiatif, produktif, inovatif dan berkelanjutan. Pembagian kategori tersebut berdasarkan beberapa indikator, yaitu produk, pemasaran, sumber daya manusia, pendampingan dan kolaborasi, kelembagaan, infrastruktur, teknologi digital serta finansial.
Pihaknya disebut berkomitmen penuh menggarap program desa kreatif sembari bersinergi lintas kementerian, asosiasi, akademis, dan para pemangku kepentingan terkait. Inisiatif itu selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Ekonomi Kreatif 2020-2024 berfokus untuk penciptaan klaster unggulan kreatif dan meningkatkan nilai tambah dan daya saing ekonomi kreatif.
Selain dapat meningkatkan taraf ekonomi desa, sebut Neil, program desa kreatif Kemenparekraf diharapkan dapat menjunjung kearifan lokal, meningkatkan martabat dan kebanggaan desa, serta bersifat inklusif dan adil.