Kamis 09 Dec 2021 12:26 WIB

Wapres Tekankan Peran Parpol dalam Pemulihan Pascapandemi

Wapres mengingatkan agar tidak menggunakan narasi menimbulkan konflik.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan pentingnya peran partai politik dalam membantu upaya pemulihan ekonomi nasional sebagai dampak pandemi Covid-19. Wapres mengatakan, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa termasuk dalam upaya menjaga keutuhan bangsa.

"Penting dukungan berbagai pihak termasuk partai-partai politik, baik partai di parlemen maupun non parlemen," ujar Wapres dikutip dari siaran pers Sekretaris Wakil Presiden, Kamis (9/12) usai menerima audiensi Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Partai Keadilan dan Persatuan (DPN PKP) Mayor Jenderal TNI Marinir (Purn) Yussuf Solichien beserta jajarannya, Rabu (8/12).

Baca Juga

Wapres mengatakan, tantangan pemerintah pada masa pandemi ini bukan hanya memulihkan ekonomi nasional, tetapi juga menekan angka kemiskinan. Sebab, jumlah penduduk miskin Indonesia bertambah setelah pandemi Covid-19.

"Jadi salah satu yang menjadi tugas pemerintah sekarang (adalah) menekan kemiskinan terutama kemiskinan ekstrem. Jangan sampai kita menjadi negara maju tapi dibebani oleh kemiskinan," ujarnya.

Karena itu, pemerintah akan berupaya keras untuk menghapus angka kemiskinan ekstrem hingga nol persen dan menurunkan angka kemiskinan umum hingga 8 persen pada 2024. Wapres menyebut, upaya ditempuh melalui dua program yaitu perlindungan sosial berupa pemberian bantuan sosial.

Selain membantu mengatasi pandemi, wapres juga menuturkan pentingnya peran partai politik dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara. "Partai ini penting sekali baik di dalam merumuskan, mengawal, dan mengawasi (kebijakan), dan lebih dari itu tentu menjaga negara ini dan keutuhan bangsa," ujarnya.

Wapres mengatakan, seperti halnya dalam kehidupan beragama, semua agama dapat mendakwahkan agamanya sepanjang dalam koridor bingkai NKRI. “Saya sering katakan jangan menggunakan narasi-narasi yang bisa menimbulkan konflik. Narasinya harus narasi kerukunan, jangan narasi konflik," kata Kiai Ma'ruf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement