REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya, I Wayan Suyatna, mengungkapkan pada hari kelima pencarian korban erupsi Gunung Semeru, ada tiga SRU (Search and Rescue Unit) beranggotakan dari berbagai instansi dan organisasi relawan yang diterjunkan. SRU 1 melakukan pencarian korban di daerah Kajar Kuning dan Curah Kobokan.
"Kemudian untuk SRU 2 melakukan pencarian korban di daerah Tambang Pasir H Satuhan, dan SRU 3 melakukan pencarian di daerah Kebondeli dan Kampung Renteng," ujarnya, Rabu (8/12).
Ia juga mengungkapkan beberapa kebutuhan mendesak bagi warga yang ada di pengungsian. Di antarnya pakaian, selimut atau jaket, masker, handsanitizer, makan dan minuman siap konsumsi, obat-obatan, multivitamin untuk orang dewasa dan anak-anak, peralatan belajar anak, serta mainan anak untuk kebutuhan trauma healing.
Data sementara jumlah korban bencana guguran awan panas Gunung Semeru sebanyak 138 orang korban. Rinciannya 82 orang mengalami luka ringan, 26 orang mengalami luka berat, 34 orang korban meninggal, dan 16 orang korban yang masih dalam pencarian.
Upaya pencarian korban di titik yang dicurigai dilakukan dengan menggunakan peralatan ringan, seperti cangkul dan sekop. Adapun peralatan berat, seperti backhoe, dikerahkan untuk membantu pencarian di daerah Tambang Pasir dan dusun Curah Kobokan.
Wayan mengungkapkan, kendala yang dihadapi tim SAR gabungan saat proses pencarian dan evakuasi dari lokasi penemuan korban adalah kondisi timbunan material bekas lahir dingin (pasir) yang tinggi. Semakin dalam digali, maka pasir terasa semakin panas.
Kendala lain yang dihadapi, yaitu sempat terdengar suara dentuman dan peralatan seismograf di Pos Pantau Gunung Sawur bergerak. Namun demikian, pencarian masih bias dilakukan dengan pengawasan ketat dari safety officer.