Selasa 07 Dec 2021 22:45 WIB

Epidemiolog: Vaksin dan Prokes Upaya Cegah Varian Covid-19

Vaksin memberikan perlindungan saat seseorang terpapar virus.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Pejalan kaki melintas didekat mural bertema covid-19 dikawasan Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Rabu (1/12). Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia hingga saat ini masih terkendali.Prayogi/Republika.
Foto:

Omicron disebut sebagai salah satu yang sangat cepat dalam penularan dan di berbagai negara, penelitian terus dilakukan untuk mempelajari varian baru  ini. Juru Bicara  Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi menggarisbawahi bahwa penyebaran Omicron sangat cepat. 

"Jumlah negara yang melaporkan sudah hampir 45 negara, jadi sangat cepat penyebarannya,” ujar Nadia dalam diskusi daring, Selasa.

Ia juga menjelaskan bahwa di beberapa negara tersebut, terdapat kasus di mana orang yang terinfeksi tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri. Karena itu Nadia mengingatkan, bahwa sejalan dengan pengetatan pintu masuk, masyarakat di dalam negeri juga harus tetap waspada.

Sedangkan terkait situasi di tanah air, Nadia menyebutkan, meski laju penularan rendah, namun varian Delta yang mendominasi virus COVID-19 di Indonesia masih terus bermutasi. Setidaknya 23 varian turunan telah teridentifikasi. 

Artinya, kata Nadia, upaya pengendalian seperti disiplin prokes, vaksinasi dan deteksi dini adalah keharusan. “Kalau prokes dilakukan, dapat mencegah virus menemukan inang baru untuk berkembang,” tuturnya. 

Sedangkan vaksinasi, dikatakannya, selain mencegah sakit parah, juga akan menekan jumlah populasi virus. “Bila semua sudah divaksinasi, kita akan punya benteng kekebalan yang bisa menjaga kita dari varian baru dari luar negeri maupun munculnya varian baru di dalam negeri,” papar Nadia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement