"Tim pendampingan ini dikerahkan sejak Ahad (5/12) sampai ada pencabutan, yakni apabila warga sudah kembali ke rumah masing-masing," demikian bunyi keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), Selasa (7/12).
Tim pendampingan bekerja sama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Pusat, HIMPSI Jawa Timur, HIMPSI Jember, BPBD Lumajang, Psikologi Polda Jawa Timur, TNI AU, TNI AD. Kemudian, Kementerian Sosial, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lumajang, Puskesmas Penanggal dan relawan setempat untuk membantu ratusan warga di tempat pengungsian yang terdiri dari anak-anak dan orang dewasa di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro Lumajang.
Para psikolog melakukan berbagai macam terapi, seperti terapi kognitif, afektif dan psikomotorik dengan bentuk berupa terapi seni, antara lain, menggambar, melukis, menyanyi dan menari untuk anak-anak. "Serta terapi untuk orang dewasa berupa hypnotherapy, relaksasi, SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique), therapy psikodrama, mainfullnes dan ERBT," lanjut keterangan itu.
Pendampingan ini diharapkan dapat membantu meringankan permasalahan psikologis bagi korban, terutama anak-anak yang masih kecil. Sehingga membutuhkan pendamping untuk meminimalisasi hal-hal yang dapat terjadi secara psikologis.
Presiden Joko Widodo berjanji akan segera memutuskan tempat relokasi bagi warga yang terdampak letusan Gunung Semeru. Jokowi mengatakan, berdasarkan laporan yang ia terima, ada sekitar 2.000 lebih rumah yang memang harus direlokasi pascaletusan Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12).