Senin 06 Dec 2021 21:54 WIB

Kepala BRIN Ungkap Rencana Revitalisasi Fasilitas Nuklir

Rencananya revitalisasi fasilitas nuklir dilakukan di tiga tempat.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Fuji Pratiwi
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko. BRIN merencanakan revitalisasi fasilitas nuklir.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko. BRIN merencanakan revitalisasi fasilitas nuklir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kini tengah bergerak melakukan transformasi dari energi fosil tak terbarukan menuju energi baru terbarukan. Salah satunya adalah dengan melakukan pengoptimalisasian fasilitas nuklir di Indonesia.

"Indonesia adalah negara pertama di ASEAN yang memiliki fasilitas ketenaganukliran sejak tahun 1960-an, saat ini usianya sudah lebih dari 60 tahun dan ini adalah masa yang krusial sebab fasilitas tersebut perlu direvitalisasi," ujar Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, dilansir dari laman BRIN, Senin (6/11).

Baca Juga

Handoko menyampaikan, BRIN merencanakan revitalisasi fasilitas nuklir di tiga tempat, yaitu Serpong, Bandung, Yogyakarta. Pembangunan fasilitas nuklir di ketiga tempat tersebut rencananya akan dilaksanakan selama lima tahun yang akan dimulai pada 2023.

"Revitalisasi fasilitas nuklir ini meliputi perbaikan, pembangunan reaktor baru, penonaktifan reaktor, serta pengembangan fasilitas nuklir yang non reaktor. BRIN saat ini sedang bernegosiasi untuk mewujudkan PLTN generasi IV," terang dia.

Disamping fasilitas, Handoko juga menilai aspek sumber daya manusia (SDM) merupakan aspek yang tak kalah penting. Indonesia, kata dia, membutuhkan SDM andal di bidang nuklir. Karena itu dia menilai Poltek Nuklir harus menjadi salah satu tiang kemajuan nuklir di Indonesia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement