REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Relawan Emergensi Kesehatan Indonesia (KREKI) menggelar pelatihan bantuan hidup dasar bagi masyarakat awam. Pelatihan yang digelar bertepatan dengan International Volunteer Day 5 Desember yang juga sekaligus HUT Komunitas melibatkan hampir 2.000 peserta.
Ketua Umum HUT KREKI DR dr Supriyantoro, SpP, mengatakan tujuan diadakannya Pelatihan Massal Bantuan Hidup Dasar (BHD) ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat awam untuk menjadi relawan kesehatan. "Relawan dengan keterampilan standar penanganan pasien emergensi," ungkap dia, Ahad (5/12).
Supriyanto menjelaskan KREKI adalah wadah perkumpulan bagi para relawan emergensi kesehatan yang berbasis aplikasi teknologi informasi. KREKI didirikan dengan tujuan untuk mendukung program Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), dalam meningkatkan mutu dan kecepatan pertolongan pertama terhadap penanganan gawat darurat oleh masyarakat /orang yang terdekat berbasis aplikasi teknologi informasi.
Sebelumnya Tim Kreki juga meluncurkan aplikasi KREKI-119. KREKI-119 merupakan buah hasil kolaborasi KREKI dengan berbagai pihak untuk melengkapi kebutuhan kegawatdaruratan dalam bentuk aplikasi yang dapat diundur di Playstore.
Supriyanto menyebut saat ini KREKI telah memiliki 12 Ambulance Gawat Darurat GRATIS untuk semua masyarakat, tersebar di Jabodetabek, Makasar, dan NTT dengan dukungan dari semua pihak yang berkomitmen kepada Kesehatan.