REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi salah satu calon wakil presiden (cawapres) terkuat pilihan masyarakat pada Pilpres 2024 mendatang. Berdasarkan hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Erick berada pada angka 12,8 persen.
Elektabilitas Erick mengalahkan nama-nama besar lain, seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 9,9 persen, Khofifah Indar Parawansa 7,1 persen, Puan Maharani 5,1 persen, Airlangga Hartarto 4,9 persen, Muhaimin Iskandar 1,7 persen, Zulkifli Hasan 1,1 persen, dan Suharso Monoarfa 0,1 persen.
Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM Penggerak Milenial Indonesia (PMI) Nurul Hamim menilai, wajar jika Erick menjadi kandidat cawapres terkuat pada Pilpres 2024. Karena, menurut dia, Erick dikenal sebagai sosok yang tegas, berani, dan merakyat.
“Wajar sih ya. Erick itu sosok paket lengkap. Kinerjanya moncreng, kepemimpinannya tegas, dan dekat dengan masyarakat,” ujar Hamim dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (6/12).
Dari segi kepemimpinan, menurut dia, Erick selalu mengedepankan kepemimpinan yang humanis. Kepemimpinan yang humanis itulah, kata Hamim, yang membuat nama Erick Thohir selalu melekat di hati masyarakat.
“Jarang sekali sosok pemimpin model Pak Erick. Ia bisa membaur dengan siapa pun, dan kalangan apa pun,” ujar Hamim.
Dia pun memprediksi elektabilitas Erick akan semakin moncer ke depannya menjelang Pilpres 2024. Bahkan, kata Hamim, nama Erick Thohir bisa menjadi kandidat calon presiden bertengger bersama nama-nama, seperti Prabowo, Anies, dan Ganjar.
“Bisa jadi (kandidat capres), tapi prinsipnya, siapa pun capresnya, Erick Thohir adalah pilihan yang tepat untuk posisi cawapres 2024,” kata Hamim.