Jumat 03 Dec 2021 17:21 WIB

Sejauh Mana Manfaat Kartu Prakerja? Ini Hasil Studi MIT 

Kartu Prakerja dinilai memberikan manfaat bagi masyarakat

Kartu Prakerja dinilai memberikan manfaat bagi masyarakat. Warga membuka laman www.prakerja.go.id saat mengikuti pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 4 di Serang, Banten, Sabtu (8/8/2020). Pemerintah kembali membuka pendaftaran program Kartu Prakerja. (ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Kartu Prakerja dinilai memberikan manfaat bagi masyarakat. Warga membuka laman www.prakerja.go.id saat mengikuti pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 4 di Serang, Banten, Sabtu (8/8/2020). Pemerintah kembali membuka pendaftaran program Kartu Prakerja. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Program Kartu Prakerja dinilai mampu memberikan empat manfaat besar bagi masyarakat di masa pandemi. Manfaat itu diantaranya meningkatkan sisi kebekerjaan, pelatihan dan kompetensi, ketahanan pangan, dan layanan keuangan. 

Kesimpulan ini merupakan hasil studi kerja sama antarpeneliti dari Harvard Kennedy School, Massachusetts Instituite of Technology (MIT), Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, dan Lembaga lain merilis hasil studi “Impact Evaluation of Kartu Prakerja”.  

Baca Juga

Profesor ekonomi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang juga Direktur J-PAL, Benjamin Olken, memaparkan bahwa dari aspek ketahanan pangan dan keuangan, penerima Kartu Prakerja memiliki probabilitas 2,9 pp lebih tinggi. "Para penerima Kartu Prakerja aman dari segi pangan, yang menunjukkan peningkatan ketahanan pangan sebesar 6 persen," ujarnya kepada wartawan, Jumat (3/12). 

Menanggapi hasil studi ini, pengamat ekonomi LPEM UI Teuku Reifky menyebutkan, Program Kartu Prakerja sangat krusial membantu masyarakat untuk bertahan di tengah pandemi. 

Dia menyatakan, banyak kelompok rentan yang mengalami penurunan kesejahteraan akibat PHK dan omzet pendapatan yang menurun akibat pandemi Covid-19. 

Dia mengatakan, gagasan dan spirit program ini berhasil mengendalikan dampak ekonomi dari pandemi. Kartu Prakerja menjadi penopang masyarakat dan menekan angka pengangguran seiring dengan banyaknya wirausaha baru. 

“Untuk itu, kita perlu mengapresiasi kerja-kerja pemerintah Presiden Jokowi, Menteri Perekonomian Airlangga dan seluruh tim yang terlibat," ujar Riefky. 

Menurut Riefky, program Kartu Prakerja perlu dilanjutkan dengan mengupgrade pola saat ini menuju fase pemulihan ekonomi. Dia berharap program ini dapat berfokus pada peningkatan kompetensi dan skill untuk mengisi pasar tenaga kerja ke depannya.  

"Program Kartu Prakerja mampu meningkatkan sisi softskill dan technical skill para tenaga kerja. Saya kira program ini inline dengan spirit pemerintah Indonesia yang tengahfokus pada keketuaan G20 untuk menciptakan pemulihan ekonomi yang inklusif," ungkapnya. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan melanjutkan program Kartu Prakerja tahun depan. 

Dia mengatakan pemerintah berencana mengembalikan Kartu Prakerja pada fungsi awalnya sebagai program pelatihan yang tetap mendahulukan pekerja rentan sebagai peserta. 

Menko Airlangga menambahkan, nantinya Program Kartu Prakerja akan menghadirkan pelatihan offline alias luring, setelah selama ini hanya menyelenggarakan pelatihan online atau daring. 

"Kartu Prakerja akan dilanjutkan tahun depan dan dalam enam bulan programnya masih sama, enam bulan berikutnya diharapkan kita sudah bisa membuat program yang luring, bukan hanya daring," ujar Menko Airlangga, Senin (22/11).  

Menko Airlangga menjelaskan bahwa nantinya program Kartu Prakerja kembali ke rencana awal, bukan hanya sebagai program semi-bansos melainkan juga untuk mendorong upskilling dan reskilling agar sesuai kebutuhan digitalisasi ke depan. 

Dalam dua tahun penyelenggaraannya, terdapat 11,4 juta masyarakat yang telah mengikuti program tersebut dari 514 kabupaten dan kota.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement