Kamis 02 Dec 2021 19:44 WIB

Prof Tjandra: Varian Omicron Pengaruhi Tes PCR

Varian Omicron bisa membuat gen S tidak terdeteksi lewat tes PCR.

Rep: Rizky Suryarandika, Rizky Jaramaya/ Red: Andri Saubani
Calon penumpang pesawat terbang menjalani tes usap PCR di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung.
Foto:

Hingga Kamis (2/12), setidaknya 23 negara telah melaporkan kasus Covid-19 varian Omicron berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Direktur Jenderal WHO, Tedros Ghebreyesus, memperkirakan, jumlah negara yang melaporkan kasus varian baru tersebut akan bertambah.

“Munculnya varian omicron dapat dipahami telah menarik perhatian global. WHO menanggapi perkembangan ini dengan sangat serius, begitu pula setiap negara. Tapi itu seharusnya tidak mengejutkan kita. Karena inilah yang dilakukan virus (terus bermutasi)," ujar Tedros, dilansir Anadolu Agency, Kamis (2/12).

Tedros mengatakan, para ilmuwan saat ini masih terus mempelajari tentang varian Omicron, mulai dari cara penularan, tingkat keparahan penyakit, efektivitas tes, dan vaksin. Tedros mengatakan, dunia tidak boleh lupa bahwa sebelumnya mereka sudah berurusan dengan varian yang sangat menular dan berbahaya yaitu varian Delta. Saat ini, varian Delta menyumbang hampir semua kasus secara global.

"Kita perlu menggunakan alat yang sudah kita miliki untuk mencegah penularan dan menyelamatkan nyawa dari Delta. Dan jika kita melakukan itu, kita juga akan mencegah penularan dan menyelamatkan nyawa dari Omicron,” ujar Tedros.

Beberapa kelompok penasihat WHO telah bertemu untuk mengevaluasi bukti, dan memprioritaskan studi yang diperlukan untuk mempelajari varian Omicron.  Tedros meminta semua negara untuk mengambil langkah-langkah pengurangan risiko yang rasional dan proporsional sesuai dengan Peraturan Kesehatan Internasional.

Termasuk langkah-langkah untuk menunda atau mengurangi penyebaran varian baru. Seperti penyaringan penumpang sebelum bepergian dan pada saat kedatangan atau penerapan karantina untuk pelancong internasional.

Tedros menjelaskan bahwa, larangan perjalanan secara menyeluruh tidak akan mencegah penyebaran omicron secara internasional. Larangan perjalanan justru akan membebani kehidupan dan mata pencaharian.

 

photo
Gejala Ringan tak Lazim Pasien Omicron - (Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement