REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengeklaim, pihaknya belum bersedia memberikan keterangan soal penembakan di pintu tol Bintaro. Sebab, saat ini, jajaran kepolisian masih melakukan pengembangan terkait kasus tersebut.
Zulpan mengaku kepolisian masih mencari bukti dan motif dari penembakan. "Kasusnya masih dalam penyelidikan Polres Metro Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya. Jadi kami belum bisa sampaikan untuk lebih jauhnya karena tim masih bergerak di lapangan untuk cari barang bukti, motif dan sebagainya," ujarnya, Ahad (28/11).
Namun, Zulpan mengakui, satu korban penembakan misterius yang terjadi di Pintu Keluar (Exit) Tol Bintaro Jakarta Selatan pada Jumat (26/11) pukul 19.00 WIB, meninggal dunia akibat luka tembak yang dialaminya. "Terkait penembakan di Exit Tol JORR Bintaro ya. Jadi memang benar satu korban meninggal dunia" kata Zulpan.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Azis Andrianysah mengungkapkan pihak kepolisian telah mengantongi sejumlah rekaman kamera tersembunyi (CCTV) terkait kejadian tersebut. "Kami sudah memperoleh beberapa informasi, rekaman CCTV, dan identitas dari kendaraan yang dipakai pelaku. Benar terjadi, ini masih dalam proses penyelidikan. Kami tidak akan buka sebelum jelas," kata Azis di Jakarta, Sabtu (27/11).
Azis mengatakan dua korban penembakan yang dilakukan orang tidak dikenal menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta Timur usai dipindah dari Rumah Sakit Pelni Jakarta Barat. Azis menegaskan pihaknya memerlukan bukti pendukung yang kuat untuk mengungkap fakta di balik peristiwa itu.
"Harus ada bukti pendukung lain yang perlu diperiksa laboratorium forensik dan keterangan ahli," kata dia.
Azis mengatakan, pihaknya mendapat laporan adanya peristiwa penembakan, setelah Polsek Palmerah mendapat informasi dari RS Pelni bahwa ada beberapa orang mendatangi rumah sakit tersebut dengan kondisi luka tembak di bagian tubuhnya. Polres Metro Jakarta Selatan pun langsung mendatangi rumah sakit itu dan memastikan kebenaran informasi itu.
"Dari situ kita memperoleh konfirmasi bahwa yang luka dua orang. Satu orang sehat. Orang yang sehat itu kita interogasi untuk diketahui ceritanya dan di mana terjadinya peristiwa penembakan," katanya.