REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Sedikitnya 60 rumah yang tersebar di lima desa dua kecamatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, sampai saat ini belum teraliri listrik. Penyebabnya, karena lokasi hunian yang terpencil dan sulit dijangkau jaringan PLN.
"Data di kami ada sekitar 60 rumah. Lokasinya sangat jauh dan terpencil sehingga tidak terjangkau jaringan PLN, " kata Manager ULP PLN Tulungagung, Timbar Imam Priyadi di Tulungagung, Sabtu (27/11).
Upaya untuk menjangkau rumah-rumah terpencil itu sudah dilakukan PLN. Salah satunya dengan bekerja sama Pemkab Tulungagung melalui program "Listrik Desa".
Seperti yang baru diresmikan Wabup Tulungagung Gatot Sunu, Jumat (26/11) saat peresmian program pengadaan "Listrik Desa" di Desa Tugu, Kecamatan Sendang. Masih ada beberapa desa lain yang sebagian warganya belum bisa mengakses langsung listrik PLN.
Daerah-daerah itu antara lain adalah Desa Sidomulyo dan Kradinan Kecamatan Pagerwojo, Desa Kedoyo, Geger, dan Nglutung di Kecamatan Sendang. Mereka yang belum bisa mengakses listrik secara langsung, biasanya "numpang saluran" atau meminta listrik dari rumah lain yang sudah teraliri listrik.
Tindakan ini dilakukan dengan mengulur kabel dari rumah yang dialiri listrik ke rumah yang belum teraliri listrik. Bahkan jaraknya bisa sampai ratusan meter, itupun hanya bisa dipergunakan untuk penerangan.
"Makanya kami proaktif dengan Bappeda untuk data itu," kata Timbar.