Jumat 26 Nov 2021 09:40 WIB

Ini Alasan Pengguna Tol Harus Lebih Bertanggung Jawab

Penyumbang kecelakaan terbanyak pada usia muda ialah emosi tak stabil saat berkendara

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Petugas mengevakuasi mobil Pajero nopol B 1264 BJU yang mengalami kecelakaan di ruas tol Jombang-Mojokerto KM 672 arah Surabaya di Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (4/11). Berdasarkan data yang dihimpun dari ruas jalan tol Jasa Marga Group pada 2021 hingga September, 81 persen faktor penyebab kecelakaan adalah faktor pengemudi,
Foto: Antara/Syaiful Arif
Petugas mengevakuasi mobil Pajero nopol B 1264 BJU yang mengalami kecelakaan di ruas tol Jombang-Mojokerto KM 672 arah Surabaya di Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (4/11). Berdasarkan data yang dihimpun dari ruas jalan tol Jasa Marga Group pada 2021 hingga September, 81 persen faktor penyebab kecelakaan adalah faktor pengemudi,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk mendorong masyarakat dalam peningkatan keselamatan berkendara di jalan tol dengan menggelar rangkaian program Road Safety Rangers.

Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan program tersebut tidak hanya  mengulas seputar keamanan dan keselamatan berkendara tetapi juga sekaligus ajakan kepada masyarakat untuk lebih bertanggung jawab di jalan.

Baca Juga

“Berdasarkan data yang dihimpun dari ruas jalan tol Jasa Marga Group pada 2021 hingga September, 81 persen faktor penyebab kecelakaan adalah faktor pengemudi,” kata Subakti dalam Road Safety Rangers Webinar, Kamis (25/11).

Selain itu, jumlah kecelakaan tunggal mencapai 44 persen dari total kecelakaan. Dari pantauan data speed camera Jasa Marga Integrated Digital Map, Subakti mengatakan jumlah rata-rata kendaraan over speed setiap harinya mencapai 14.194 kendaraan.

Subakti menuturkan, hal tersebut menjadi alasan Jasa Marga untuk terus berupaya melakukan edukasi dan kampanye kepada pengguna jalan. Khususnya generasi muda agar selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan berkendara.

Sementara itu, Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga Atika Dara Prahita mengatakan, jalan tol sebagai infrastruktur jalan berkeselamatan harus memenuhi standar yang terdiri dari tiga konsep.

Pertama forgiving road yaitu infrastruktur dan sarana perlengkapan jalan yang diimplementasikan untuk mengurangi fatalitas apabila terjadi kecelakaan, selanjutnya ada self explaining artinya sarana perlengkapan jalan yang dipasang dapat menjelaskan geometrik jalan serta arah yang dapat dituju di jalan tol, dan yang terakhir self enforcement berupa penerapan teknologi, fasilitas dan sarana perlengkapan jalan untuk mengatur pengemudi berkendara sesuai ketentuan yang berlaku.

Atika memastikan, ruas Jalan Tol Jasa Marga Group sudah menerapkan konsep jalan berkeselamatan. “Tidak hanya melalui uji laik fungsi jalan, Jasa Marga juga menjadi Badan Usaha Jalan Tol Pertama yang memperoleh sertifikat Star Rating iRAP untuk ruas jalan tol Jagorawi dan Cipularang dan mencapai target yang ditentukan oleh UN’s Sustainable Development Goals, yaitu memperoleh star rating 3 atau lebih,” ungkap Atika.

Director of Training and Campaign IRSP Eko Reksodipuro menuturkan sebagian besar kecelakaan dikarenakan oleh pengguna jalan itu sendiri. Hal tersebut menurut Eko sebagai akibat dari pengetahuan dasar tentang berkendara yang aman itu masih sangat minim.

Eko menegaskan, penyumbang angka kecelakaan terbanyak ada pada usia produktif, yang diakibatkan oleh kondisi emosi saat berkendara yang belum stabil. “Di Indonesia sekolah formal untuk mengemudi itu tidak ada, sehingga kebanyakan pengendara kita di jalan itu adalah hasil belajar otodidak,” tutur Eko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement