REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Search and Rescue/ SAR) DKI Jakarta Hendra Sudirman membenarkan penemuan jasad nelayan bernama Suhali (63) yang hilang di perairan Teluk Jakarta. Suhali dikabarkan hilang saat melaut dari Pelabuhan Kaliadem menggunakan perahu kecil sejak Ahad (21/11).
Jasad Suhali ditemukan petugas SAR di wilayah perairan Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Selasa (23/11) pagi. "Ya (nelayan hilang sudah ditemukan)," kata Hendra melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu (24/11).
Kepala Seksi Operasional Kantor SAR DKI Kamal Riswandi mengatakan, detail informasi proses pencarian dan pertolongan merupakan kewenangan Direktorat Kepolisian Air Polda Metro Jaya. "Kami hanya evakuasi saja pak, untuk lebih jelasnya ke pos Polair Pantai Mutiara pak," ujar Kamal.
Sebelumnya, Kepala Markas Dit Polair Polda Metro Jaya Unit Patroli Kaliadem Iptu Paulus menuturkan menerima laporan dari petugas sekuriti Perumahan Pantai Mutiara sekira pukul 08.00 WIB terkait penemuan jenazah nelayan berjarak sekitar 500 meter dari kapal yang digunakan korban. "Benar ada mayat mengambang dan langsung kami evakuasi bekerja sama dengan TNI AL dan Basarnas berkoordinasi dengan Subdit Gakkum Dit Polair PMJ," ujar Paulus kepada wartawan di Jakarta Utara, Selasa.
Setelahnya, jasad korban dievakuasi menggunakan Kapal Basarnas dan merapat ke dermaga Pos Angkatan Laut Pantai Mutiara. Kemudian, jenazah Suhali pun diangkut menggunakan ambulans untuk menjalani visum di rumah sakit terdekat.
Berdasarkan hasil visum dan keterangan dari pihak keluarga membenarkan bahwa jasad almarhum adalah nelayan perahu kecil yang dikabarkan hilang sejak Ahad, 21 November di Pulau G bernama Suhali. Selanjutnya, jasad korban dibawa ke Karawang, Jawa Barat untuk dikebumikan di kampung halamannya tersebut.