Rabu 24 Nov 2021 08:08 WIB

Jelang Nataru, Warga Kota Malang Diminta Waspada

Pembatasan kegiatan masyarakat akan dilaksanakan dengan kembali berlakunya PPKM

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Wisatawan melakukan swafoto saat berekreasi di Desa Wisata Pujon Kidul, Malang, Jawa Timur. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengimbau warga Kota Malang untuk tetap waspada di libur Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Wisatawan melakukan swafoto saat berekreasi di Desa Wisata Pujon Kidul, Malang, Jawa Timur. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengimbau warga Kota Malang untuk tetap waspada di libur Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengimbau warga Kota Malang tetap waspada di libur Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Imbauan ini penting guna mengantisipasi kemungkinan melonjaknya penyebaran Covid-19 dan menjaga kondusifitas Kota Malang selama masa tersebut.  

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, sesuai ketentuan dari pemerintah pusat, pembatasan kegiatan masyarakat akan dilaksanakan dengan kembali diberlakukannya PPKM level 3 sejak 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 nanti. "Di tahun ini, dan ini perintah dari Presiden, tahun ini kita tahu seluruhnya di Indonesia diterapkan level 3," jelasnya.

Baca Juga

Berdasarkan ketentuan tersebut, Sutiaji mengimbau masyarakat tetap waspada dengan menahan diri untuk tidak berkerumun. Kemudian juga tidak melakukan kegiatan huru-hara pada akhir tahun menetas. Langkah ini harus dilakukan supaya penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan.

Sutiaji mengaku akan melakukan antisipasi agar tidak terjadi  kerumunan. Tidak boleh ada perayaan tahun baru, misalnya kumpul-kumpul di Alun-Alun Kota Malang.  Fasilitas umum akan ditutup untuk menghindari kerumunan orang.

"Kita tidak ingin kecolongan seperti tahun 2020 kemarin yang berimbas fluktuatif di tahun 2021," ucap pria berkacamata ini.

Seiring terkendalinya kondisi Covid-19 di Kota Malang, Sutiaji mengingatkan masyarakat untuk tidak abai dan lalai dalam mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat harus tetap memakai masker saat berada di luar rumah. Sutiaji berharap seluruh elemen masyarakat bisa menyampaikan perintah ini ke sekitarnya.

Wali Kota Sutiaji juga mengatakan, persiapan menghadapi nataru tidak semata terkonsentrasi pada mobilitas masyarakat. Namun juga menjaga kondusivitas agar umat beragama yang melaksanakan natal, dapat beribadah dengan aman. Sebab itu, dia berharap seluruh komponen masyarakat bisa menjaga keberlangsungan ibadah umat Kristen.

Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto, menyatakan pihaknya siap menjaga kondusivitas saat nataru nanti. Pihaknya akan menerjunkan sejumlah personel yang ditempatkan di berbagai titik pos pengamanan. Setidaknya akan ada 570 orang yang diterjunkan, baik dari TNI, Polri maupun Pemkot Malang dan komunitas.

Menurutnya, ini sebagai upaya mempertahankan kerja keras Pemkot Malang, Forkopimda, beserta elemen terkait lainnya dalam menekan penyebaran Covid-19.  "Apa yg sudah dilakukan pemerintah, komunitas hingga relawan terhadap penanganan Covid di bulan Juni sampai sekarang, kita sudah berbangga hati. Apakah kerja keras ini akan terulang kembali kalau kita tak taat protokol kesehatan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement