Menurut Taufik, ada empat kali pemberian vaksin kepada peserta dan akan terus dipantau perkembangan untuk melihat gejala yang ditimbulkan. Pemonitor dari Organisasi Tigermed, Wina, mengatakan sampel vaksin ARCov secara nasional disiapkan sebanyak 9.000 sampel untuk target awal.
"Untuk Bukittinggi, sementara kami siapkan sebanyak 1.200 sampel, kami membantu proses monitoring bersama dr Erlina dari RS Persahabatan, peserta kami berikan uang kompensasi transportasi setiap kunjungan," kata dia.
Humas RSAM, Murshalman mengatakan pihaknya mendukung kerja sama yang dilakukan. Ia menyambut baik adanya uji klinis demi kesehatan masyarakat.
"Tentunya kami mendukung demi capaian vaksinasi di Bukittinggi dan Sumatra Barat, vaksin ARCov juga aman, dan telah dinyatakan halal," kata dia.
Vaksin ARCov merupakan vaksin buatan dalam negeri yang berbasis mRNA. Vaksin yang dikembangkan oleh PT Etana Biotech dan Walfax Abogen ini ditargetkan diproduksi massal pada 2022.