Senin 22 Nov 2021 16:21 WIB

PKB Tegaskan tak Intervensi Muktamar NU

PKB mendukung apapun keputusan terkait Muktamar NU. 

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, partainya tak mencampuri masalah yang terjadi ihwal pelaksanaan Muktamar Nahdlatul Ulama. Termasuk, jadwal pelaksanaan hingga adanya kubu KH Said Aqil Siradj (SAS) dan KH Yahya Cholil Staquf (YCS).

"PKB ini tentu harus sami’na wa atho’na apa yang menjadi keputusan dari PBNU. Kami tidak akan mengintervensi," ujar Jazilul di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (22/11).

Baca Juga

Ia menjelaskan, PKB mendukung apapun keputusan terkait Muktamar NU. "PKB pokoknya sami’na wa atho’na saja sama ulama. Apalagi PBNU, wah tidak ikut-ikut kita," ujar Jazilul.

Terjadi ketidakpastian mengenai tanggal pelaksanaan Muktamar ke-34 NU setelah Pemerintah memutuskan PPKM Level 3 menjelang liburan Natal dan tahun baru. Semula, Muktamar ke-34 NU direncanakan pada 23-25 Desember 2021.

Hal ini menimbulkan suasana yang kurang kondusif. Tensi kontestasi para kandidat terpolarisasi pada dua kelompok besar, yaitu KH Said Aqil Siradj (SAS) dan KH Yahya Cholil Staquf (YCS), makin intens.

Kelompok SAS menginginkan Muktamar diundur pada akhir Januari 2022 agar sesuai dengan momen Harlah NU. Kelompok YCS menginginkan Muktamar dipercepat pada tanggal 17-19 Desember sebelum berlakunya PPKM. 

Di sisi lain, empat orang yang akan memutuskan hal ini, yaitu Rais Am, Katib Am, Ketum dan Sekjen, sudah pula diasosiasikan dengan dua kelompok di atas. Kondisinya deadlock alias jalan buntu saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement