Senin 22 Nov 2021 14:56 WIB

Batik Indonesia Bikin Dubes Asing di Kenya Terpesona

KBRI Nairobi di Kenya memperkenalkan warisan budaya batik kepada belasan dubes asing.

KBRI Nairobi di Kenya memperkenalkan warisan budaya batik kepada belasan duta besar asing di Nairobi. Peragaan itu digelar dalam acara promosi kebudayaan dan ekonomi KBRI Nairobi di Wisma Duta Besar RI.
Foto: Dok KBRI Kenya
KBRI Nairobi di Kenya memperkenalkan warisan budaya batik kepada belasan duta besar asing di Nairobi. Peragaan itu digelar dalam acara promosi kebudayaan dan ekonomi KBRI Nairobi di Wisma Duta Besar RI.

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- KBRI Nairobi di Kenya memperkenalkan warisan budaya batik kepada belasan duta besar asing di Nairobi. Peragaan itu digelar dalam acara promosi kebudayaan dan ekonomi KBRI Nairobi di Wisma Duta Besar RI.

Batik yang telah terdaftar sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda pada UNESCO, badan PBB yang bergerak di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan itu menjadi tema utama dalam acara bertajuk “Indonesian Cultural Day”. Para peserta mendapatkan pengenalan mengenai sejarah, makna, dan proses pembuatan batik. Selain itu, peserta juga menyaksikan penampilan peragaan busana batik serta demonstrasi berbagai cara pemakaian kain batik.

Berbagai pakaian dan kain batik yang ditampilkan merupakan koleksi pribadi istri Duta Besar RI untuk Kenya, Zulfah Nahdliyati Saripudin. Pada kegiatan tersebut, perkumpulan istri dan suami dubes asing di Nairobi yang tergabung dalam SHOM (Spouse of Heads of Mission) melakukan penggalangan dana untuk beberapa sekolah yang membutuhkan, antara lain Panti Asuhan Al Anisa.

Turut mendukung acara tersebut adalah perusahaan Indofood setempat, Salim Wazaran Co. Ltd., yang memproduksi Indomie untuk Kawasan Afrika Timur. General Manager Agus Susanto menyampaikan cek secara simbolis senilai 100.000,- Shilling Kenya (atau sekitar 1.000 dolar AS) serta 30 dus Indomie.

Duta Besar RI di Nairobi, Dr. Mohamad Hery Saripudin, mengatakan kita semua telah merasakan sambutan hangat dan kebaikan tidak saja dari pemerintah, tetapi juga masyarakat di negara Kenya ini. "Melalui kegiatan penggalangan dana inilah, saatnya bagi kita untuk berbagi kepada masyarakat setempat," kata Mohamad Hery dalam sambutannya.

Para dubes istri dan suami yang hadir sangat terkesan, tidak saja dengan berbagai disain dan motif batik, tetapi khususnya terkait sejarah serta budaya batik, yang diakui memiliki pengaruh ke benua Afrika. Kesan dan apresiasi yang diberikan tidak saja hanya dalam ucapan tetapi juga dalam pembelian Batik yang tersedia pada bazaar untuk penggalangan dana yang dilakukan.

“Sangat menarik melihat koneksi budaya antara Afrika dan Indonesia, pengaruh [Batik] yang dibawa oleh Indonesia ke Afrika,” sebut Duta Besar Swedia, Y.M. Ny. Caroline Vicini, yang juga membeli berbagai kain Batik pada bazaar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement