REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 37 kejadian bencana menerjang Kota Sukabumi dalam kurun waktu 1-20 November 2021. Puluhan kejadian bencana ini menyebabkan kerugian cukup besar hingga Rp 1,6 miliar.
''Di pekan pertama dan kedua November 2021 Kota Sukabumi diterpa curah hujan tinggi,'' ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada wartawan, Ahad (21/11). Sehingga kejadian banjir dan tanah longsor serta cuaca Ekstrem (Balong Cueks) di puluhan lokasi berbeda dilaporkan terjadi.
Dampaknya kata Zulkarnain, dari hasil Verifikasi BPBD terhadap kejadian di dasarian pertama dan kedua November menyebabkan nilai kerugian pasca kejadian mencapai sekitar Rp 1.677.122.850. Kerugian ini berasal dari tiga kejadian utama yaitu banjir Rp 597.500.000, longsor mencapai Rp 911.872.850 disusul cuaca ekstrem Rp 167.750.000.
Puluhan bencana ini ungkap Zulkarnaian, tersebar di sejumlah kelurahan dengan 37 kejadian dan luas area terdampak sekitar 1,077 hektare. Adapun kasus bencana yang mendominasi pada November ini adalah longsor.
Di mana kejadian longsor mencapai 21 kasus yang tersebar di Kelurahan Subang Jaya, Cipanengah, Baros, Nanggeleng, Sriwedari, Karang Tengah, Sindang Palay, Lembursitu, Cibeureum Hilir, Tipar dan Selabatu. Perkiraan nilai kerugian longsor sekitar Rp 911.872.850 dengan area terdampak 6.010 meter persegi