Kamis 18 Nov 2021 18:37 WIB

Vaksin Dosis Ketiga yang Sangat Penting

Vaksin dosis ketiga atau booster bisa dengan vaksin sama atau berbeda.

Petugas memeriksa kesehatan warga saat vaksinasi COVID-19 untuk pedagang dan sopir angkot di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Kamis (18/11/2021). Pemda setempat menggencarkan vaksinasi di pasar-pasar untuk memberi kemudahan akses bagi para pedagang dan sopir angkot serta warga di sekitar lokasi yang belum mendapat vaksin COVID-19 guna mempercepat penuntasan pencapaian kekebalan komunal (Herd Immunity) dan Indonesia bebas COVID-19.
Foto:

Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena mengatakan, ada beberapa hal yang membuat vaksin booster penting dilakukan. Yakni, hingga saat ini belum ada vaksin yang memiliki antibodi optimal, kemudian antibodi juga menurun setelah enam bulan divaksin. Apalagi saat ini muncul berbagai varian baru.

"Jadi pemberian booster amat penting. Memang prioritas saat ini baru tenaga kesehatan, petugas lain yang juga rentan, dan lansia," ujarnya.

Melki mengaku bersyukur, Indonesia termasuk negara yang cepat melakukan vaksinasi. Menurutnya, tepat pilihan Presiden Jokowi menjalankan berbagai skema penanganan Covid-19 sekaligus.  Pertama menugaskan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian BUMN untuk bersama-sama mengejar upaya vaksinasi sebagai opsi melawan Covid-19.

Kemudian di aspek pencegahan dulu ada PSBB, kemudian PPKM. Begitu juga dengan dukungan APD, alat kesehatan, obat-obatan, dan tenaga kesehatan yang menjadi ujung tombak yang menghadapi Covid-19. "Ini paralel dikerjakan oleh pemerintah. Kerja keras semua pihak yang membuat Indonesia akhirnya berhasil melewati masa krusial ketika varian delta masuk ke negeri ini. Tentu di antara kerja itu semua kita percaya kekuatan doa dari seluruh komponen di Indonesia," ujar Melki

Namun dia mengingatkan, prestasi juga jadi tantangan. Karena harus dipertahankan. Baik aspek deteksi yang harus dikerjakan dengan baik dan memastikan protokol kesehatan tetap dijaga. Dia meminta semua pihak tidak lengah dan abai. Fasilitas kesehatan saat ini pun tetap harus dipersiapkan dengan baik.

"Obat yang dibutuhkan, peralatan, tenaga kesehatan juga tetap harus disupport dengan baik. Vaksinasi tidak boleh dilonggarkan," ujarnya.

Melki mengacungi jempol bagi upaya pemerintah mendatangkan berbagai jenis vaksin dalam beragam platform. Mulai dari virus yang dilemahkan atau dimatikan, kemudian vaksin dengan platform messenger RNA (mRNA), protein rekombinan. Sehingga, ia menyebutkan vaksin dengan merk Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, Pfizer, kemudian Moderna kini telah digunakan di Tanah Air. Kemudian ia menyebutkan dua jenis vaksin Covid-19 juga sudah dapat izin penggunaan darurat seperti Sputnik dan Zifivax. Dua vaksin ini kini dalam proses dipakai di Tanah Air.

"Kami juga mendorong pemerintah menghadirkan vaksin buatan dalam negeri yaitu Vaksin Merah Putih dan Vaksin Nusantara. Dua-duanya sedang dalam proses apakah memenuhi kaidah keilmuan kita," katanya.

Bahkan, pihaknya mendapatkan informasi terbatas dari rapat kabinet bahwa Presiden Joko Widodo mendorong Vaksin Merah Putih dan Nusantara diprioritaskan menjadi vaksin booster.

Kritik terkait booster adalah kelompok mana yang akan menerimanya sebagai prioritas. Selain petugas atau tenaga kesehatan jadi prioritas pertama, Melky meminta kelompok rentan dan disabilitas tentu memiliki tingkat kondisi jauh lebih rapuh juga diutamakan. "Selain itu, petugas publik yang berinteraksi langsung dengan masyarakat juga diutamakan untuk mendapatkan booster," kata Melki.

photo
Booster vaksin Covid-19 - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement