REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Trans Mamminasataatau Teman Bus memasuki tahap uji coba sebagai layanan transportasi massal di Makassar, Sulawesi Selatan, yang dapat menjangkau kawasan wisata di sana.
Kepala UPT Transportasi Mamminasata Dishub Sulsel Prayudi Syamsibar mengatakan, Teman Bus masuk dalam perencanaan pengembangan wisata domestik, dengan menghadirkan rute dari Bandara Hasanuddin ke destinasi wisata. "Pemprov sudah mengusulkan ke Menteri Perhubungan supaya ada rute dari Bandara Sultan Hasanuddin ke Bantimurung yang menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Maros, begitu pula rute ke Fort Roterdam," ujar Yudi.
Pada tahap awal, sebanyak 22 bus yang diujicobakan merupakan hibah Kementerian Perhubungan dari total 87 unit bus yang disiapkan untuk Sulsel hingga akhir November 2021. Namun, penyerahannya secara bertahap.
Distribusi 87 unit bus ini, kata Yudi, harus disegerakan sebab operasional bus mesti dilakukan sebelum Desember atau paling lambat pekan pertama Desember.
Teman Bus disiapkan untuk empat koridor dengan rute masing-masing yakni koridor 1 dengan rute Terminal Malengkeri - Jalan Metro Tanjung Bunga, koridor 2 Bandara sultan Hasanuddin - Mall Panakkukang, koridor 3 Kampus 2 PNUP- Kampus 2 PIP dan koridor 4 Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar - UIN Samata Gowa.
Yudi menyebut pengadaan 87 unit yang akan disebar masing-masing 22 unit pada setiap koridor tersebut totalnya sebanyak Rp 15 miliar untuk 2021-2022. Sehingga dimungkinkan untuk penambahan dua koridor lagi pada 2022.
"Tentu tujuannya ada yang ke wisata domestik. Hanya saja sekarang kita jangkau dulu wilayah dengan mobilitas tinggi seperti mal, bandara dan lainnya. Ini dulu yang coba kita jalani," ujar dia.
Pengadaan Program Teman Bus ini merupakan pemenuhan kewajiban pemerintah dalam menghadirkan layanan dasar, bahwa transportasi massa sesuai dengan amanat undang-undang lalu lintas dan pemerintah daerah wajib menyediakan transportasi massa untuk warganya. Selain itu, Teman Bus hadir untuk memberikan pilihan ke masyarakat, moda transportasi apa lagi yang ada dengan berbagai keuntungan dan manfaat penggunaannya.
"Jadi kalau misal capek naik kendaraan pribadi, terus kebetulan satu jurusan dan ada arah ke situ, maka kita tawarkan itu. Karena busnya sudah full AC, tidak perlu menunggu lama, kita bisa tahu kapan sampai di dalam halte," ujar Yudi.
Moda transportasi ini menawarkan pola beli layanan yang tidak lagi menargetkan jumlah penumpang. Namun, mengutamakan ketepatan waktu tempuh agar penumpang lebih mudah mengestimasi waktu sampai ke tempat tujuan.