REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA PhD berpesan santri harus bisa menjadi pahlawan-pahlawan masa depan.
"Jika dulu ada Cut Nyak Dien dan pahlawan-pahlawan lainnya, ke depan santri-santri harus menggantikan peran mereka," ujarnya di hadapan lebih dari 400 santri Dayah Darul Muta'allimin, Meulaboh, Aceh Barat.
Beliau menekankan kepada santri-santri, pahlawan masa depan banyak ragamnya. Mulai dari pahlawan dalam bidang olahraga, lingkungan, pendidikan, aparatur sipil negara dan lain sebagainya.
Lebih lanjut beliau menjelaskan untuk menjadi pahlawan-pahlawan masa depan tidaklah sulit. Syarat utama yang harus ditempuh adalah tidak melawan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam bidang-bidang yang diminati/sesuai dengan cita-cita masing-masing, dibarengi dengan penguatan nilai-nilai spiritualitas/kesalehan pribadi maupun sosial.
Selaras dengan pesan-pesan yang disampaikan oleh Prof Yudian, Pembina Darul Muta'allimin, Dr H Abi Syamsuar MAg juga menyampaikan bahwa di dayah (pesantren: Indonesia) nilai-nilai agama dan nasionalisme ditanamkan dan diajarkan secara bersamaan. Agama dan nasionalisme adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, hubbul wathon minal iman.
Dalam sambutannya, ia juga menceritakan kiprah santri-santri dalam dunia akademik yang menempuh pendidikan tinggi sampai di luar negeri. Ini menunjukkan bahwa santri-santri memiliki kapasitas dan kualifikasi untuk menjadi sosok pahlawan-pahlawan di masa yang akan datang dalam bidangnya masing-masing.
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan kepala BPIP di Meulaboh. Turut hadir Plt Sestama BPIP Dr Drs Karjono SH MHum, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan Ir Prakoso MM, dan Direktur Hubungan antar Lembaga dan Kerja Sama Elfrida Herawati Siregar.
Selepas memberikan arahan dan bimbingan kepada santri-santri, Prof Yudian dan Dr Abi Syamsuar meneken nota kesepahaman antara BPIP dengan Dayah Darul Muta'allimin. Disaksikan langsung oleh pejabat tinggi madya dan pratama BPIP, pimpinan dayah, Dr Hj Zikriyati MA dan jajaran dewan guru. Penandatanganan nota kesepahaman ini menandai komitmen kerja sama kedua belah pihak untuk saling bahu membahu dalam mengawal tegaknya Pancasila.