Senin 15 Nov 2021 17:33 WIB

BPIP Ajak Anak-Anak Sumut Cintai Permainan Tradisional

Permainan tradisional sudah lama tidak dimainkan anak-anak Indonesia.

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menghadiri Pelantikan Pengurus Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara dan Pelatihan Pembentukan Pangkalan Olahraga Tradisional (Pangkotrad) Tahun 2021.
Foto: BPIP
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menghadiri Pelantikan Pengurus Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara dan Pelatihan Pembentukan Pangkalan Olahraga Tradisional (Pangkotrad) Tahun 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menghadiri Pelantikan Pengurus Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara dan Pelatihan Pembentukan Pangkalan Olahraga Tradisional (Pangkotrad) Tahun 2021. Pelantikan bertema 'Kokohkan Pertahanan Bangsa Lewat Budaya Melalui Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia' itu digelar, Kamis (11/11) di Balairung Pemkab Deliserdang. 

Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Dr Rima Agristina SH SE MM mewakili BPIP dalam acara tersebut menuturkan amanah dan tugas mulia dalam mengenalkan kembali permainan tradisional kepada anak anak berbasis kearifan lokal sangat penting untuk saat ini. Rima mengatakan, permainan tradisional saat ini sudah lama tidak dimainkan oleh anak Indonesia. 

"Inilah yang menjadi amanah dan tugas mulia, bagaimana membawa anak-anak kita mampu kembali mengenal permainan tradisional yang berbasis pada kearifan lokal yang ada di Indonesia yang memiliki permainan tradisional terbanyak didunia yaitu kurang lebih 2.600 permainan," ujarnya. 

Rima berharap Pancamain Indonesia seri berikutnya berasal dari Provinsi Sumatera Utara dapat cepat terlaksana disebarluaskan kepada anak anak yang ada di Sumatera Utara. Menurutnya, permainan tradisional di Sumatera Utara begitu banyak dan sebagian masih ada yang memainkan permainan tersebut.

Dia menyebut, Pancamain juga dapat menjadi media pembelajaran Pancasila untuk anak-anak dengan cara yang menyenangkan karena dunia anak adalah dunia bermain. Dalam dunia bermain inilah cara tepat dalam mengenalkan Pancasila kepada kalangan anak-anak. "Maka sekali lagi kita mengajak untuk terus menggali dan melestarikan permainan rakyat dan olahraga tradisional," kata Rima. 

Setelah pelantikan, KPOTI Sumut langsung menggelar pelatihan pembentukan Pangkotrad di Kabupaten Deli Serdang. Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari yang diisi sejumlah materi, diantaranya pembentukan Pangkotrad, hingga workshop jurnalistik kebudayaan. 

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Pengendalian III BPIP Kenny Tawarnate menuturkan bahwa membentuk karakter nasionalisme banyak bisa dilakukan. Menurutnya permainan tradisional juga bisa membentuk karakter anak bangsa untuk mencintai permainan tradisional. “Untuk membentuk karakter nasionalisme itu banyak yang bisa kita lakukan, salah satunya adalah dengan permainan tradisional," ujarnya. 

Kenny berharap akan ada pembentukan pangkotrad di daerah lainnya guna untuk membentuk karakter nasionalisme pada anak. Pelatihan pembentukan Pangkotrad di Sumatera Utara sudah dilaksanakan di empat daerah yakni Kabupaten Langkat, Kabupaten Labuhan Selatan, Kabupaten Toba, dan Kabupaten Padang Sidempuan. 

Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua Umum KPOTI Pusat Dr Zaini Alif SSn MDs, Deputi Pengendalian dan Evaluasi BPIP Dr Rima Agristina SH SE MM, Kadisbudpar Sumut Zumri Sulthony SSos MSi, Asisten I Pemkab DS Citra Efendi Capa, Ketua TP PKK Deli Serdang Hj Yunita Siregar, Ketua KONI Sumut John Lubis, Sejarawan Ichwan Azhari, Dosen Fisip USU Faisal Mahrawa serta seluruh pengurus KPOTI Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement