REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Sejumlah kecelakaan fatal terjadi di ruas jalan tol. Salah satunya menimpa artis Vanessa Angel dan suaminya. Kejadian itu sempat memunculkan anggapan bahwa jalan tol di Indonesia tidak aman.
Namun, anggapan itu dibantah oleh Ketua Sub Komite Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan. Dia menegaskan, jalan tol di Indonesia merupakan jalan yang paling aman dibandingkan jalan lainnya.
Wildan menyatakan, jalan tol di Indonesia telah menempuh sejumlah prosedur, baik saat akan dibuat, saat akan dioperasikan dan selama pemeliharaannya. Termasuk pula ada pemeriksaan laik fungsi jalan maupun laik operasi jalan.
"Anggapan bahwa jalan tol tidak aman itu keliru. Justru jalan tol kita adalah yang paling aman di Indonesia dibandingkan jalan lainnya. Yang jadi masalah adalah penggunanya yang belum siap menghadapi jalan yang aman dan nyaman (di jalan tol)," kata Wildan, dalam Talk Show ‘Aman Berkendara di Jalan Tol’, yang digelar Astra Tol Cipali, di Rest Area Titirah Kahirupan KM 130 Tol Cipali, Kabupaten Indramayu, Ahad (14/11).
Wildan mencontohkan, sebelum ada jalan tol, pengguna kendaraan mengandalkan jalan arteri, dengan sejumlah kondisi yang mengiringinya. Salah satunya pasar di pinggir jalan. Karenanya, pengguna kendaraan tidak bisa memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi, hanya di kisaran 80 km per jam.
Namun kondisi di jalan tol, lanjut Wildan, memungkinkan pengguna kendaraan untuk memacu kecepatan lebih tinggi. Bahkan, hal itu menjadi euphoria dan memicu pengguna kendaraan untuk menempuh perjalanan dengan waktu singkat.
"Untuk kecepatan tinggi, dari segi jalan memang bisa, dari kendaraan pun bisa, tapi masalahnya orangnya siap tidak? Di sini banyak orang yang tidak siap sehingga akhirnya mengalami kecelakaan," tutur Wildan.
Wildan menambahkan, dari setiap kecelakaan fatal di jalan raya, hasil investigasi menunjukkan semuanya terjadi saat kendaraan itu dipacu dengan kecepatan diatas ambang batas (high speed). Menurutnya, tingkat fatalitas kecelakaan meningkat setiap ada peningkatan kecepatan laju kendaraan.
Wildan mengungkapkan, untuk menghindari kecelakaan, maka pengemudi kendaraan harus memahami risiko yang dihadapinya. Dia menyatakan, pengemudi harus memahami dan mampu mengendalikan kendaraannya, memahami kondisi jalan dan memahami pergerakan kendaraan lainnya.
"Pengemudi juga harus bisa mengambil keputusan yang tepat dalam waktu yang singkat," kata Wildan.
Untuk itu, tambah Wildan, pengemudi harus mewaspadai penurunan kewaspadaan. Selain rasa lelah, penurunan kewaspadaan saat menyetir juga bisa terjadi akibat menggunakan handphone, bercanda, badmood, makan minum dan mendengarkan musik berlebihan.
"Pengemudi pun harus jujur. Kalau sedang tidak fit atau badmood, ya jangan dipaksakan mengemudi," ucap Wildan.
Direktur Operasi Astra Tol Cipali, Agung Prasetyo, menambahkan, selaku pengelola ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali), pihaknya terus berkomitmen menyosialisasikan keselamatan berkendara. Salah satunya dengan menggelar acara talk show tersebut, yang menjadi bagian dari kegiatan Sunday Morning Driving to Cipali (Sunmor Drive Cipali).
Kegiatan itupun diikuti 60 orang komunitas roda empat dari berbagai produk brand Astra. Sunmor Drive Cipali itu dilakukan di tiga lokasi berbeda, dengan start awal di rest area KM 102, dengan check point di Kantor Operasional Subang yang berada di KM 110, dan berakhir di Titirah Kahirupan KM 130 arah Cirebon.
"Sunmor Drive Cipali adalah program perdana bersama komunitas roda empat. Kami ingin komunitas ini menjadi pelopor keselamatan berkendara sekaligus duta wisata dalam mempromosikan pariwisata yang berada di sepanjang Tol Cipali," ujar Agung.