REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melakukan tes PCT pada 17.445 orang. Pengetesan untuk mendiagnosis kasus baru itu, menunjukan haris 92 orang positif Covid-19 dan 17.353 negatif.
Selain i tu, kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, dilakukan pula tes Antigen sebanyak 30.897 orang dites, dengan hasil 8 positif dan 30.889 negatif.
"Target ini (tes Covid-19) di Jakarta lampaui (WHO) selama beberapa waktu. Dalam sepekan terakhir ada 107.301 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 671.914 per sejuta penduduk," kata Dwi dalam keterangannya, Sabtu (14/11) melam.
Dia menambahkan, jumlah kasus aktif di Jakarta sejauh ini turun sejumlah 17 kasus. Sehingga, jumlah kasus aktif sampai Sabtu sebanyak 694 (orang yang masih dirawat/ isolasi). Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sebanyak 862.789 kasus.
Dari jumlah total kasus positif, kata dia, sebanyak 848.527 dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 98,3 persen, dan total 13.568 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen.
Dia membandingkan, tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4 persen. Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 0,5 persen.
Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12,1 persen. Padahal, WHO, diklaim dia, juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengaku, bersyukur dengan pencapaian Jakarta yang masuk dalam top 50 kota dengan respon penanganan Covid-19 terbaik versi lembaga analitik asal London, Inggris, Deep Knowledge Analytics (DKA). Menurut dia, peringkat DKI di posisi ke-47, di atas Ankara, Turki, merupakan anggapan sukses penanganan Covid-19 di dunia.
“Tentu kita boleh euforia, tapi jangan kendor dan lupa. Tetap waspada apalagi kita sedang menghadapi akhir dan awal tahun yang berpotensi ada peningkatan (kasus)” kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI, akhir pekan.
Prestasi tersebut, diakuinya, merupakan kerja sama dari banyak pihak. Khususnya, dari TNI-Polri, Ormas, hingga para tokoh agama.
“Kami bersyukur, ini adalah wujud nyata Jakarta sebagai kota kolaborasi. Dan berhasil bisa mengurangi Covid-19 dengan baik,” tuturnya.