Sabtu 13 Nov 2021 13:51 WIB

Risma Buatkan Enam Kapal Cepat untuk Masyarakat Papua

Mensos memberikan enam kapal cepat untuk masyarakat Papua sebagai sarana transportasi

Rep: Febryan A/ Red: Mas Alamil Huda
Sejumlah mahasiswa menyelesaikan pembuatan kapal di Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua, Jumat (12/11/2021). Kementerian Sosial memberikan bantuan dana untuk membantu mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih (Uncen) membuat sebanyak 6 unitkapal yakni 1 unit kapal untuk antar jemput siswa pendidikan Kristen dan 5 unit kapal untuk masyarakat Mamberamo Raya.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Sejumlah mahasiswa menyelesaikan pembuatan kapal di Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua, Jumat (12/11/2021). Kementerian Sosial memberikan bantuan dana untuk membantu mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih (Uncen) membuat sebanyak 6 unitkapal yakni 1 unit kapal untuk antar jemput siswa pendidikan Kristen dan 5 unit kapal untuk masyarakat Mamberamo Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini akan memberikan sebanyak enam kapal cepat untuk masyarakat Papua sebagai sarana transportasi. Kemensos bekerja sama dengan Universitas Cenderawasih (Uncen) dan Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya dalam pembuatannya. 

Risma mengatakan, kapal tersebut merupakan hasil karya para pemuda Papua yang mendapatkan pembinaan para ahli dari Uncen dan ITS. Kini, kapal-kapal tersebut sudah hampir selesai dibuat di halaman belakang kampus Universitas Cenderawasih, Papua. 

"Satu kapal untuk keperluan menjemput anak sekolah. Lalu lima unit untuk dikelola Yayasan Kristen Indonesia di Papua," kata Risma saat melihat progres pembuatan kapal itu di kampus Uncen, Jumat (12/11). 

Pembuatan kapal ini, kata Risma, bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan perputaran ekonomi masyarakat setempat. "Selama ini waktu tempuh dari Mamberamo ke Sentani membutuhkan waktu dua hari. Karena kondisi sungai yang berkelok-kelok. Dengan kapal ini diharapkan bisa lebih cepat," ujarnya. 

Wacana pembuatan kapal ini bermula dari permintaan masyarakat dan tokoh lokal. Dalam kunjungan beberapa bulan sebelumnya, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua, Pastor Lipiyus Biniluk, berkata kepada Risma bahwa warga perlu meningkatkan akses transportasi air, terutama melalui sungai. Transportasi air/sungai dinilai paling efektif menunjang aktivitas sehari-hari dan ekonomi masyarakat. 

Atas permintaan tersebut, Risma menggelar pertemuan dengan pimpinan ITS. Pembuatan kapal dilakukan dengan bersinergi dengan Uncen dan melibatkan para pemuda Papua. "Tujuannya supaya terjadi transfer teknologi dan masyarakat Papua bisa menguasai teknologi," kata Mensos. 

Ketika mengunjungi kampus Uncen, Risma juga menyerahkan bantuan kepada sejumlah organisasi dan perwakilan masyarakat. Total bantuannya senilai Rp 30 miliar. Bantuan pemberdayaan sosial senilai Rp 29.067.751.030 diserahkan ke lima organisasi. Yakni, Yayasan Mega Education, Koperasi Papua Alom, Badan Pekerja Klasis Asmat GKI Papua, Universitas Cendrawasih, Koperasi Mamberamo Raya Bersinar. 

Diserahkan pula bantuan program rehabilitasi sosial kepada 539 orang dengan nilai Rp 1.006.825.500. Bantuan ini terbagi atas bantuan ATENSI, bantuan kewirausahaan, bantuan aksesibilitas dan bantuan kebutuhan dasar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement