REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perkuat respons aduan kebencanaan, Jabar Quick Response (JQR) berkolaborasi dengan Direktorat Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Wujud kolaborasi tersebut, JQR dan Basarnas melaksanakan pelatihan teknis pencarian dan pertolongan di permukaan air melalui program SAR Community 11-13/11.
Sebanyak 25 peserta akan dilatih oleh tim terbaik dari Basarnas Kansar Bandung dengan materi pertolongan di permukaan air. Peserta pelatihan berasal dari anggota JQR, BB 1 persen, West Java Chapter dan organisasi potensi lokal.
Menurut Ketua Umum JQR Bambang Trenggono, sesuai arahan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, JQR harus terdepan dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometrologi yang terjadi di wiliayah Jawa Barat. Kecepatan merespons musibah kebencanaan, harus didukung oleh kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Masyarakat yang tertimpa kemalangan harus segera mendapatkan bantuan. Caranya adalah melaui kolaborasi seperti yang kita lakukan hari ini bersama Basarnas Kansar Bandung dan BB 1% West Java Chapter,” ujar Bambang dalam siaran persnya, Jumat (12/11).
Bambang berharap, melalui pelatihan ini anggota JQR memiliki bekal untuk mendukung kegiatan JQR di bidang kemanusiaan. Menurut Bambang, Basarnas merupakan institusi terbaik untuk memberikan materi pelatihan bagi tim respons kebencanaan JQR.
“Walau telah melakukan banyak terjun ke lokasi kebencanaan, tim disaster JQR harus memiliki kemampuan yang tersertifikasi dari Basarnas, dan itu bukan hal yang mudah, butuh proses pembelajaran baik materi maupun aplikasi di lapangan, kita ciptakan sumber daya manusia yang profesional dan memadai dalam menghadapi bencana,” paparnya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Deden Ridwansah menyambut baik semangat JQR dalam mengikuti kegiatan SAR Community. Deden berharap, selepas mengikuti kegiatan ini anggota JQR bisa bekerjasama baik dalam pembinaan potensi dan operasi SAR.
“Pembinaan SAR Community ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan di Wilayah Jawa Barat dan kesiapsiagaan Basarnas Bandung dalam pelaksanaan operasi SAR, bentuk pelatihan nya sharing pengetahuan dan keterampilan di banjir, arus deras dan danau,” katanya.
Deden mengatakan, Basarnas dan JQR berkolaborasi dalam meningkatkan kesiapsiagaan serta menghadapi potensi terjadinya musibah. Sebab, situasi Jabar hari adalah provinsi yang memiliki potensi bencana terbanyak.
“Tentunya dengan semakin banyaknya potensi dan personil yang memiliki keterampilan SAR dan mitigasi kebencanaan semakin memperingan tugas dari institusi seperti Basarnas dan BPBD, kami tidak bisa bekerja sendiri harus ada sinergitas,” kata Deden.
Vice President Bikers Brotherhood 1 persen MC West Java Chapter Adi Ochun Fitriadi mengatakan, bersama dengan JQR telah bersama saling mendukung dalam program kemanusiaan. Salah satunya, adalah kebencanaan sehingga sangat mendukung pelatihan yang difasilitasi oleh JQR dan Basarnas.
“Kita sering terjun ke operasi SAR permukaan air namun dengan pelatihan ini bisa meningkatkan kemampuan kami untuk menolong korban dan membantu Basarnas di lapangan, yang ikut latihan berasal dari prospect hingga life member BB 1 persen,” katanya.