Kamis 11 Nov 2021 17:27 WIB

Golkar Terbuka untuk Ganjar di Pilpres 2024

Golkar butuh dukungan satu partai lagi untuk mengusung calon presiden sendiri.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ilham Tirta
ubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Foto: dok. Humas Prov Jateng
ubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid menyambut baik banyaknya relawan yang mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024. Jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak memberikan posisi tersebut, partainya disebut siap menampungnya.

"Kalau Ganjar tidak ada tempat di partai, Golkar terbuka. Apakah di nomor satu (capres) atau nomor dua (cawapres)? itu soal nanti," ujar Nurdin di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (11/11).

Baca Juga

Ia menjelaskan, Partai Golkar memang berusaha mengusung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres. Namun, untuk maju dalam kontestasi, partainya tentu membutuhkan koalisi dan pasangan dari Airlangga, mengingat ambang batas pencalonan presiden adalah sebesar 20 persen.

"PKB ada Cak Imin, Golkar tinggal butuh satu partai, PDIP tidak perlu. Ada tiga partai yang butuh satu partai, satu partai butuh satu partai, yaitu Golkar," ujar Nurdin.

Adapun banyaknya deklarasi yang mendukung Ganjar, itu merupakan bentuk aspirasi masyarakat di tingkat akar rumput. Relawan disebutnya sebagai gerakan masyarakat untuk mendukung sosok tertentu.

Tujuannya tak lain untuk memasarkan sosok tersebut untuk menjadi pemimpin masa depan. Peran tersebut terasa penting, ketika relawan ikut serta dalam pemenangan Joko Widodo di Pilpres 2014 dan 2019.

"Kemenangan Pak Jokowi dilahirkan oleh para relawan-relawan yang mampu menciptakan, menggerakkan masyarakat, militan, dan kemudian dikonversi menjadi kemenangan suara," ujar Nurdin.

Selain itu, relawan juga dapat berperan sebagai pengawas terhadap kinerja pemimpin yang didukungnya. Hal ini terlihat jelas, ketika relawan Jokowi kerap melontarkan kritik kepada pemerintah.

"Jadi fenomena munculnya relawan secara dini menurut saya adalah sebuah fenomena demokrasi yang positif. Kenapa? karena itu akan bisa menjadi mesin pemanas, untuk demokrasi bergerak secara dinamis," ujar Nurdin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement