Kamis 11 Nov 2021 14:14 WIB

Pandemi Melandai, Penanganan Covid di Jakarta 50 Besar Dunia

Jakarta masuk 50 besar kota di dunia soal respons penanganan pandemi Covid-19.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Foto:

Meski kondisi pandemi di DKI Jakarta dalam tren melandai, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat DKI Jakarta menjadi salah satu dari lima provinsi yang mengalami kenaikan kasus positif tertinggi pada pekan ini. Kenaikan kasus positif tertinggi tersebut terjadi di Papua Barat yang naik 100 kasus, DIY naik 77 kasus, DKI Jakarta naik 46 kasus, Sulawesi Tenggara naik 7 kasus, dan Kepulauan Bangka Belitung naik 5 kasus.

“Meskipun penambahan ini terbilang sedikit, namun harus dicermati karena terhitung besar apabila dibandingkan dengan provinsi lain yang tidak mengalami kenaikan kasus,” kata Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers, Selasa (9/11).

Wiku pun meminta seluruh gubernur dari kelima provinsi tersebut agar segera berkoordinasi dengan bupati dan wali kota di wilayahnya untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan kasus di pekan berikutnya. Ia juga mengingatkan agar upaya pencegahan penularan Covid-19 di wilayahnya dapat terus ditingkatkan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga menyoroti 43 kabupaten kota di Jawa-Bali menyusul terjadinya tren kenaikan kasus dalam sepekan terakhir. Tren kenaikan kasus ini juga terlihat di seluruh wilayah DKI Jakarta.

“Terdapat tren kenaikan kasus di Jawa-Bali, utamanya terjadi pada 43 kabupaten kota dari 128 kabupaten kota atau 33,6 persen dalam tujuh hari terakhir ini,” ujar Luhut saat konferensi pers usai ratas evaluasi PPKM di Istana, Senin (8/11).

Pemerintah akan segera mengumpulkan ke-43 kabupaten kota di Jawa-Bali tersebut untuk melakukan intervensi pencegahan kenaikan kasus yang lebih tinggi. Luhut menekankan agar seluruh daerah berhati-hati melihat tren kenaikan kasus ini meskipun pandemi Covid-19 di Indonesia tetap terkendali dan terus menunjukan perbaikan.

“Saya mohon kita semua hati-hati melihat ini,” ujar dia.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, tak menampik sempat ada kenaikan kasus Covid-19 seperti yang dikatakan Luhut. Namun demikian, saat ini kasus-kasus disebutnya turun, bahkan hanya 29 kasus per harinya.

“Memang karena adanya pelonggaran PPKM masuk di level 1, potensi orang ke luar rumah meningkat. Interaksi meningkat, kerumunan meningkat maka akhirnya potensi penyebaran dapat meningkat,” kata Riza saat ditemui awak media di Balai Kota DKI, Selasa (9/11).

Dia mengatakan, kasus-kasus itu juga bisa kembali meningkat jika kepatuhan semakin tergerus. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah melaksanakan protokol kesehatan, ikut vaksinasi dan tak sering keluar rumah.

“Kalau tiga itu dilaksanakan Insya Allah tidak akan ada peningkatan di DKI Jakarta. Namanya ibu kota pusat interaksi dunia, pusat interaksi ini ada di Jakarta,” tuturnya.

Riza menegaskan, DKI Jakarta sudah berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Hal itu, diklaimnya berdasarkan kasus dan penurunan bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur hingga meningkatnya vaksinasi.

“BOR-nya 5 persen, ICU nya 11 persen, vaksinnya udah nambah lagi 10.956.471 dosis 1, untuk dosis 2-nya 8.553.541,” kata dia.

 

photo
infografis Molupiravir jadi obat covid 19 - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement