REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat penurunan angka kasus kematian pada pekan ini yang mencapai 31,7 persen. Angka penurunan kasus kematian ini bahkan tercatat lebih rendah dibandingkan penurunan kasus positif yang sebesar 12,2 persen.
“Meski demikian, masih ada lima provinsi yang tetap mencatatkan kenaikan angka kematian di minggu ini,” kata Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers, dikutip pada Rabu (10/11).
Kelima provinsi tersebut yakni Sulawesi Utara yang naik 5 kematian, Sumatera Barat naik 3 kasus, Sulawesi Selatan naik 2 kasus, Riau naik 2 kasus, dan Kalimantan Barat naik 1 kasus kematian. Wiku menyampaikan, meskipun jumlah kenaikan kasus kematian ini masih tergolong sedikit, namun hal ini tetap harus menjadi perhatian pemerintah daerah.
“Jika tujuan kita adalah endemi Covid-19, maka kita tidak dapat menoleransi bahkan satu kematian pun,” tambah dia.
Karena itu, ia meminta gubernur dari lima provinsi tersebut untuk terus berkoordinasi dengan bupati dan wali kota di daerahnya guna meningkatkan pelayanan pada pasien Covid-19, khususnya pasien gejala sedang dan berat.
“Tidak hanya di rumah sakit, namun juga perlu diperhatikan untuk yang melakukan isolasi mandiri,” ucap Wiku.
Lebih lanjut, Satgas juga mencatat lima provinsi yang memiliki kasus aktif tertinggi saat ini yakni Jawa Tengah ada 1.650 kasus, Papua ada 1.629 kasus, Jawa Barat ada 1.568 kasus, DKI Jakarta ada 1.536 kasus, dan Kalimantan Utara ada 738 kasus aktif.
“Kepada gubernur dari kelima provinsi ini, mohon diingat bahwa provinsi-provinsi ini menjadi penyumbang terbanyak kasus aktif di tingkat nasional. Mohon segera berkoordinasi dengan bupati dan wali kota yang menjadi penyumbang tertinggi,” kata Wiku.
Menurutnya, jika indikator kasus positif, meninggal, dan kasus aktif ini dapat segera diturunkan, maka perkembangan kasus Covid-19 di tingkat nasional akan semakin membaik dan Indonesia akan siap menuju endemi Covid-19.