REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pemerintah Provinsi Sumatra Utara menargetkan produksi kedelai di daerah itu pada November 2021 sebanyak 72 ton.
"Produksi kedelai di November ditargetkan sebanyak 72 ton. Produksi kedelai di bulan ini memang rendah sesuai cuaca," ujar Pelaksana tugas Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Bahruddin Siregar di Medan, Ahad (7/11).
Ada pun kebutuhan kacang kedelai di bulan November sekitar 14.685 ton. "Seperti biasanya setiap bulan, kebutuhan kacang kedelai di Sumut membutuhkan. pasokan dari impor atau Jawa," katanya.
Setelah di November 72 ton, di Desember, produksi kacang kedelai ditargetkan sebanyak 143 ton. Ketergantungan pasokan dari impor dan Jawa itu karena secara total tahunan, produksi kacang kedelai Sumut masih kecil dibandingkan kebutuhan/permintaan.
Pada 2021, misalnya, target produksi kacang kedelai hanya sebesar 1.494 ton dari kebutuhan yang 176.319 ton. Bahruddin menyebutkan, produksi 1.494 ton itu berasal dari luas panen yang ditargetkan seluas 957 hektare dengan produktivitas hasil panen sebesar 15,61 kwintal/hektare Menurut Bahruddin, produksi kedelai di Sumut tahun 2021 diperhitungkan terbanyak dari Padang lawas Utara sebanyak 561 ton.Kemudian Langkat sebanyak 429 ton dan Padang lawas 168 ton.
"Ada pun di November, produksi kacang kedelai terbanyak dari Padanglawas Utara sebanyak 26 ton, Padangsidempuan 12 ton, dan Padanglawas 11 ton," ujarnya.
Pemprov Sumut berupaya terus meningkatkan produksi kacang kedelai antara lain dengan meningkatkan produktivitas.